Darmin Ungkap Peran Rini Soemarno dalam Proyek Kereta Cepat
Jumat, 9 Oktober 2015 - 18:37 WIB
Sumber :
- REUTERS/Enny Nuraheni
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution berharap, penolakan atas pembangunan kereta cepat rute Jakarta - Bandung tidak akan berdampak lebih jauh pada hubungan bilateral Indonesia dengan Jepang.
Baca Juga :
Terobos Pendemo, Menteri Rini Naik Motor Patwal
Seperti diketahui, proyek ini sudah hampir dipastikan jatuh ke tangan China. Dimana skema pengerjaannya melalui kerja sama konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan konsorsium negeri tirai bambu, tanpa jaminan dari pemerintah.
"Kami berharap tidak ada. hubungan antar negara jauh lebih besar daripada satu proyek. Dalam satu proyek bisa saja kecewa, tapi kan ada hubungan lain," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jum'at 9 Oktober 2015.
Darmin mengungkapkan, semula pemerintah memang telah menolak kedua proposal yang diajukan China maupun Jepang, karena dianggap terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemilihan China sebagai eksekutor utama dalam pembangunan kereta cepat murni melalui skema bussiness to bussiness (b to b). Sehingga, pemerintah tidak akan ikut andil dalam proses pengerjaan proyek tersebut.
"Itu sudah benar-benar keputusan bisnis. Kalaupun ada menteri (Rini Soemarno) di situ, karena dia mewakili BUMN saja. Sejak semula, proposal mereka kan sudah ditolak itu," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Darmin mengungkapkan, semula pemerintah memang telah menolak kedua proposal yang diajukan China maupun Jepang, karena dianggap terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).