Hawking Lebih Takut Kapitalisme Dibanding Robot

Stephen Hawking
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Fisikawan terkenal atas manusia.

Dalam pernyataannya dalam forum Reddit Ask Me Anything, Hawking mengungkapkan, mesin robot tidak akan membuat kiamat ekonomi, tapi justru manusia serakah lah yang akhirnya membawa pada kiamat ekonomi.

Dikutip dari Huffington Post, Jumat 9 Oktober 2015, Hawking mengatakan, kesenjangan ekonomi akan meroket, karena banyak pekerjaan yang otomatis diambil alih oleh mesin. Sementara itu, orang kaya pemilik mesin menolak mendistribusikan kekayaan mereka.

"Karena, mesin memproduksi semua hal yang kita butuhkan, hasilnya akan tergantung bagaimana sesuatu itu terdistribusi," ujar Hawking yang merupakan profesor dari Universitas Cambridge, Inggris.

Hawking mengatakan, jika kekayaan yang dihasilkan dari mesin terdistribusi, setiap orang orang memungkinkan untuk menikmati hidup dengan mudah. Tapi, sebaliknya bisa juga kebanyakan orang akan berakhir miskin, karena para pemilik mesin sukses mengakali redistribusi kekayaan.

Tapi, faktanya, kata Hawking, tren yang ada saat ini malah jatuh pada opsi kedua. "Jadi, cenderung pada opsi kedua, yang mana teknologi mendorong peningkatan kesenjangan (ekonomi)," kata Hawking.

Sebelumnya pada 2014, Hawking sudah mengkhawatirkan ancaman mesin robot terhadap masa depan peradaban manusia.

Hawking mengakui kesuksesan menciptakan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan/AI) bakal menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah manusia. Tapi, ada ancaman dari keberhasilan tersebut.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

"Sayangnya, mungkin itu bisa menjadi kesuksesan yang terakhir, kecuali kita mempelajari bagaimana menghindari risiko itu,” kata Hawking dikutip dari Daily Mail.

Menurut Hawking, inovasi robot dan AI lainnya berpotensi menjadi bumerang dan menghancurkan peradaban manusia. Saat ini, umat manusia menghadapi masa depan yang kian tak menentu, karena teknologi tak bisa belajar, berpikir, dan beradaptasi dengan lingkungan. Bukan tak mungkin teknologi bisa melampaui kecerdasan manusia. (art)