DPR Soroti Ketertinggalan Alutsista TNI dengan Negara Lain
Senin, 5 Oktober 2015 - 11:43 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/HO/Sertu Mar Kuwadi
VIVA.co.id -
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Agus Hermanto, mengatakan, di usianya yang ke-70, Tentara Nasional Indonesia harus semakin kuat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut dia, DPR akan selalu membantu mewujudkan TNI yang kuat dan profesional.
"Kita akan bahu membahu membantu modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista) TNI yang semakin modern," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.
"Kita akan bahu membahu membantu modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista) TNI yang semakin modern," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan modernisasi Alusista ini untuk benar-benar menjamin keamanan nasional. Termasuk memposisikan Indonesia sebagai negara yang disegani.
Sementara itu anggota Komisi I DPR, Ahmad Zainuddin, menambahkan pengembangan TNI ke depan harus memperhatikan dan tetap dalam koridor
grand strategy
pertahanan Indonesia yang termuat dalam buku putih pertahanan.
"Kita sangat bangga dengan TNI kita saat ini. Selamat HUT ke-70 TNI. Namun saya ingin mengingatkan pemerintah, perlu melihat lagi buku putih pertahanan kita. Apakah pengembangan dan penguatan TNI sudah sesuai dengan buku putih atau belum," katanya.
Menurut Zainuddin, buku putih pertahanan merupakan bentuk kesadaran bahwa Indonesia sebagai bangsa besar dengan kondisi geopolitik dan geostrategis yang signifikan di lingkungan internasional. Karena itu, kesadaran itu harus terus ditindaklanjuti dengan penguatan kapasitas pertahanan, salah satunya dengan pembentukan postur anggaran ideal TNI.
"Satu contoh saja, kalau kita lihat aspek anggaran, proporsi anggaran TNI dari APBN masih belum ideal. Anggaran TNI lebih banyak untuk belanja rutin serta gaji prajurit. Modernisasi Alutsista sejak 2010 baru separuh dari kebutuhan minimum
essential force.
Sementara eskalasi potensi ancaman terus berkembang dinamis," kata dia.
Untuk konteks ini, Indonesia masih tertinggal dengan kekuatan negara lain yang mengalami pertumbuhan militer signifikan di Asia-Pasifik, seperti Jepang, China, AS, dan India. Karena itu, buku putih pertahanan RI harus menjadi panduan bersama dalam pengembangan kekuatan TNI, termasuk politik anggaran di dalamnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengingatkan TNI lahir dari rakyat. Konsep pertahanan semesta harus merupakan konsep manunggal TNI dan rakyat.
"Oleh karena itu, TNI harus menjadi teladan dalam banyak aspek kehidupan bermasyarakat. Sehingga memudahkan mobilisasi umum suatu saat nanti ketika pertahanan semesta perlu diwujudkan karena keadaan darurat," katanya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan modernisasi Alusista ini untuk benar-benar menjamin keamanan nasional. Termasuk memposisikan Indonesia sebagai negara yang disegani.