Perlukah Disempurnakan Sistem Ketatanegaraan Indonesia?
Jumat, 2 Oktober 2015 - 15:36 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menghadiri acara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan Pepabri, di Gedung Granadi Graha Paramita, Jakarta Selatan. Hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh nasional antara lain, Try Sutrisno, Fuad bawazier dan Agum Gumelar.
Dalam kesempatan itu, Zulklifli Hasan membicarakan soal kedaulatan negara dan rakyat serta membicarakan soal sistem ketatanegaraan Indonesia dan wacana penyempurnaannya. Berbicara soal kedaulatan, secara fakta, Zulkifli berkisah tentang kunjungannya di beberapa daerah di Riau, Jambi dan Kalimantan.
Lalu soal sistem perencanaan pembangunan Indonesia, dulu jaman orde lama ada yang namanya Pembangunan Semesta Berencana. Pada jaman orde baru ada GBHN, sidang tahunan, repelita dan pelita. Kalau sekarang Presiden memiliki visi dan misi sendiri, Gubernur memiliki visi dan misi snendiri, demikian pula Bupati, Walikota semuanya memiliki visi dan misi sendiri-sendiri.
Pertanyaan besarnya menurut Zulkifli adalah, apakah sistem ketatanegaraan kita yang seperti ini sudah cukup sempurna? Atau perlukah dikaji kembali?.
Zulkifli mengatakan, di MPR baru membentuk sebuah lembaga yakni Lembaga Pengkajian. Lembaga Pengkajian MPR siap-siap menerima masukan-masukan dari para tokoh sekalian untuk menyumbang pemikiran demi sempurnanya sistem ketatanegaraan Indonesia. Apakah perlu sistem ketatanegaraan diamandemen kembali dan disempurnakan atau dibiarkan seperti sekarang ini. “Semua terpulang kepada stakeholder negara ini," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lalu soal sistem perencanaan pembangunan Indonesia, dulu jaman orde lama ada yang namanya Pembangunan Semesta Berencana. Pada jaman orde baru ada GBHN, sidang tahunan, repelita dan pelita. Kalau sekarang Presiden memiliki visi dan misi sendiri, Gubernur memiliki visi dan misi snendiri, demikian pula Bupati, Walikota semuanya memiliki visi dan misi sendiri-sendiri.