OJK: Target Emiten Melantai di Bursa Direvisi
Kamis, 1 Oktober 2015 - 12:29 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Seiring dengan ketidakstabilan ekonomi Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan mengaku target jumlah emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia terpaksa direvisi. Semula BEI menargetkan sebanyak 32 emiten baru terdaftar dalam bursa tahun ini.
"Melihat situasi yang tidak baik, maka target perlu disesuaikan oleh BEI, karena Indonesia mengalami tekanan. Target 32 emiten diturunkan di tahun ini, untuk disesuaikan," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2015.
Nurhaida mengakui, tekanan ekonomi saat ini tidak hanya di Indonesia, tetapi terjadi di negara Asia yang lainnya. Bahkan, situasi di Asia lebih parah bila dibanding dengan Indonesia.
"Melihat situasi yang tidak baik, maka target perlu disesuaikan oleh BEI, karena Indonesia mengalami tekanan. Target 32 emiten diturunkan di tahun ini, untuk disesuaikan," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida, ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2015.
Nurhaida mengakui, tekanan ekonomi saat ini tidak hanya di Indonesia, tetapi terjadi di negara Asia yang lainnya. Bahkan, situasi di Asia lebih parah bila dibanding dengan Indonesia.
"Tetapi intinya, karena ada tekanan perekonomian kita, sehingga perlu penyesuaian. Karena penyesuaian itu dilakukan mengacu pada pengajuan anggaran dan target setiap tahunnya," tuturnya.
OJK menyerahkan pada pihak bursa, terkait jumlah emiten yang direvisi, sebab Bursa Efek Indonesia yang lebih berwenang.
Sebelumnya, BEI merevisi target perusahaan yang akan melantai di pasar modal menjadi 21-22 emiten di tahun ini, angka itu lebih rendah dari target awal tahun yang mencapai 32 emiten.
"Target 32 direvisi bisa jadi 21-22 emiten, revisinya karena faktor global. Sebab, tidak ada orang bisa atur ekonomi negara sendiri. Hingga akhir tahun ini, masih ada 12-13 emiten lagi yang akan
listing
," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tetapi intinya, karena ada tekanan perekonomian kita, sehingga perlu penyesuaian. Karena penyesuaian itu dilakukan mengacu pada pengajuan anggaran dan target setiap tahunnya," tuturnya.