Berapa Panel Solar yang Dibutuhkan untuk Seluruh Bumi?
Selasa, 29 September 2015 - 12:24 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
- Di antara banyaknya energi terbarukan, tenaga surya merupakan yang paling diremehkan. Padahal solar panel atau energi surya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk digunakan seluruh manusia di bumi.
Para ilmuwan percaya, lebih banyak energi yang dihasilkan cahaya matahari ke bumi dalam satu jam, ketimbang yang dibutuhan manusia di seluruh bumi. Sayangnya, tidak banyak negara yang berniat untuk menjadikannya sebagai energi utama. Bahkan di Amerika pun, penggunaan energi surya hanya sekitar 0,39 persen tahun lalu.
Pengusaha visioner seperti Elon Musk merupakan salah satu yang percaya jika energi dari solar sangat luar biasa. Bahkan dia yakin pada 2031 nanti solar panel akan menjadi energi terbesar di dunia.
Namun pertanyaannya, berapa banyak panel surya dan luas wilayah yang dibutuhkan untuk membangun ladang solar panel? Ilmuwan dari Land Art Generator Initiative menunjukkan bahwa ternyata kebutuhan solar panel untuk seluruh warga bumi tidak terlalu ekstrem jumlahnya.
Dilansir melalui
Tech Insider
, Selasa, 29 September 2015, dalam sebuah uji coba yang dilakukan para peneliti terbukti bahwa mengubah energi solar menjadi pembangkit efisiensinya akan sampai 20 persen. Bahkan jika seluruh wilayah Bumi mau menggunakan energi terbarukan ini pada 2030 nanti, kebutuhan wilayah untuk ladang solar panel hanya seukuran negara Spanyol.
Sebuah peta pun dibuat oleh para peneliti dari Land Art Generator Initiative. Dalam peta tersebut, jika sebuah wilayah negara Spanyol tidak tersedia, ladang solar panel bisa disebar di beberapa belahan bumi. Dan itu akan membutuhkan lahan yang lebih sedikit lagi. Bahkan solar panel bisa disematkan di atap gedung atau disebar di sepanjang gurun.
"Angka ini sangat akurat jika kita benar-benar bergantung pada energi surya, tanpa energi fosil, batubara, maupun gas alam. Kita harus bisa membuat hal ini terwujud," tulis para ilmuwan dari Land Art Generator Initiative.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Angka ini sangat akurat jika kita benar-benar bergantung pada energi surya, tanpa energi fosil, batubara, maupun gas alam. Kita harus bisa membuat hal ini terwujud," tulis para ilmuwan dari Land Art Generator Initiative.