Merasakan Panas Air Terjun Api
Selasa, 29 September 2015 - 07:28 WIB
Sumber :
- Dok. Istimewa
VIVA.co.id -
Biasanya, air terjun berwarna putih dengan deburan air yang jatuh dari ketinggian. Namun, bagaimana bila air terjun itu berupa api?
The Horsetail Firefall di Yosemite National Park di California adalah sebuah tontonan menakjubkan. Ini adalah air terjun yang mengalir musiman pada musim dingin dan awal musim semi, dan jatuh di atas sisi timur El Capitan, sehingga sebagai latar belakang itu memiliki salah satu dinding granit yang paling mengesankan.
Baca Juga :
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
Baca Juga :
Pemalang Siap Tawarkan Desa Wisata Cikendung
The Horsetail Firefall di Yosemite National Park di California adalah sebuah tontonan menakjubkan. Ini adalah air terjun yang mengalir musiman pada musim dingin dan awal musim semi, dan jatuh di atas sisi timur El Capitan, sehingga sebagai latar belakang itu memiliki salah satu dinding granit yang paling mengesankan.
Uniknya, selama pertengahan tahun sampai Februari, sinar matahari menyorot langsung di air terjun. Pencahayaan itu menghadirkan sinar keemasan yang membuat tampilan air seperti lava yang mengalir.
Dilansir dari
Amusing Planet,
setiap tahun ratusan fotografer dan ribuan pengunjung taman berkumpul di malam hari, guna menangkap tampilan alami yang menakjubkan ini. Pasalnya, tampilan spekakuler itu hanya berlangsung kurang dari sepuluh menit dan hanya bisa dipotret saat senja.
Selain itu, tidak mudah mendapatkan tampilan tersebut. Pasalnya, di musim dingin, Yosemite umumnya membeku. Padahal, air terjun api hanya bisa diabadikan saat air mengalir, yang berarti suhu harus cukup hangat.
Kedua, langit haruslah cerah saat matahari terbenam. Tidak boleh ada awan yang menghalangi karena bisa memblokir matahari, dan membuyarkan momen spektakuler itu.
Lembah Yosemite ditemukan pertama kali pada tahun 1851, tetapi waktu itu tidak disebutkan adanya air terjun alami. Karena air terjun indah ini hanya bisa ditangkap pada waktu dan kondisi cuaca yang tepat. Barulah pada tahun 1973, fenomena ini pertama kali ditangkap oleh fotografer Galen Rowell.
Namun baru-baru ini air terjun api ini meraih ketenarannya lewat campur tangan Internet. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Uniknya, selama pertengahan tahun sampai Februari, sinar matahari menyorot langsung di air terjun. Pencahayaan itu menghadirkan sinar keemasan yang membuat tampilan air seperti lava yang mengalir.