Lapan Optimistis RI Punya Roket Peluncur 20 Tahun Lagi

Uji coba roket Lapan
Sumber :
  • Lapan.go.id

VIVA.co.id - Satelit Lapan A-2 memang bisa dibilang istimewa, sebab dibuat dan dirancang di Tanah Air oleh peneliti dalam negeri. Sayangnya, untuk peluncurannya masih harus menumpang roket peluncur negara lain, tepatnya "digendong" oleh roket India, bersama enam satelit lainnya.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, Senin 28 September 2015, mengatakan, institusinya terus berjuang menguasai teknologi roket peluncur. Dikatakannya, Lapan sedang mengupayakan penguasaan teknologi roket. Dimulai dari penguasaan Roket Sonda atau roket penelitian.

"Kami secara bertahap mengembangkan kemampuan roket peluncurnya tersebut. Saat ini, kemampuan jangkauan Roket Sonda sudah mencapai ketinggian 33 kilometer," kata Thomas.

Indonesia Berambisi Bangun Bandara Antariksa

Lembaga nonkementerian itu akan terus mengembangkan kemampuan jangkauan roket hingga titik peluncuran satelit. "Nanti akan diupayakan jangkauan di atas 100 km dan sampai peluncuran satelit yaitu di atas 300 km," kata dia.

Roket Sonda saat ini mampu menggendong muatan untuk penelitian atmosfer dengan bobot sekitar 1 kilogram. Thomas mengatakan, kemungkinan Indonesia bisa meluncurkan satelit di Tanah Air sepertinya masih lama. Ia memperkirakan kemampuan itu muncul dalam dua dekade lagi.

"Nanti bisa 20 tahun ke depan kita mungkin akan meluncurkan satelit sendiri. Itu pun masih tahap satelit nano," katanya.

Thomas berpesan bahwa untuk menguasai teknologi roket memang butuh perjuangan secara bertahap sampai pada kemandirian teknologi antariksa.

"Itu harus sedikit demi sedikit menuju kemandirian dan perlu juga bandara antariksa di wilayah ekuator," ujar dia.

Terkait kesuksesan peluncuran Satelit LAPAN A-2, Thomas melihatnya sebagai titik penting dalam tahap penguasaan teknologi antariksa. Satelit yang dibuat anak bangsa itu bisa memicu kepercayaan dan harga diri bangsa.

"Ini lompatan tahapan bangun kepercayaan engineer, kemandirian penguasaan teknologi satelit. Sebab, usia satelit itu sekitar 5-15 tahun. Kalau tidak (buat satelit), kita akan jadi negara yang tergantung dengan satelit asing," ujarnya.

Dalam mengembangkan penguasaan teknologi satelit, Lapan merintisnya dari satelit mikro. Hal itu, menurut dia, bisa membangkitkan kepercayaan diri sekaligus kebanggaan sebagai negara yang mandiri. (art)