Teleskop Ini Kunci untuk Deteksi 'Panggilan' Alien

Ilustrasi teleskop SKA
Sumber :
  • www.space.com

VIVA.co.id - Pencarian kehidupan asing di luar bumi masih digencarkan oleh peneliti antariksa. Berbagai cara dilakukan demi bisa mengungkap kehidupan asing atau tersebut.

Salah satu kunci yang diyakini peneliti bisa menemukan kehidupan luar bumi yaitu . Saat ini peneliti sedang menyiapkan teleskop raksasa yang dinamakan Square Kilometer Array (SKA). Teleskop ini dijadwalkan akan mulai dibangun pada 2018 dan diharapkan bisa beroperasi pada 2020.

Dikutip dari Space.com, Rabu 23 September 2015, SKA dirancang mampu mencari kehidupan asing atau alien, melakukan pengamatan ilmiah sampai bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tak bisa dilakukan teleskop lain.

"Satu-satunya cara untuk menjawab masa depan (kehidupan asing) yang patut diduga adalah mencari langsung bukti kehidupan intelijen. Untuk itu, Anda memerlukan teleskop raksasa," ujar Andrew Siemion dalam Astrobiology Science Conference di Chicago, beberapa waktu lalu.

Trik Aneh Ini Diyakini Bisa Temukan Alien

SKA merupakan teleskop radio raksasa yang akan dibangun di Afrika Selatan dan Australia. Pembangunan SKA akan disokong oleh konsorsium dari berbagai negara. Soal fasilitas, SKA akan mengkombinasikan ribuan lintas antena di dunia, alih-alih mengandalkan piringan besar tunggal. Kombinasi inilah yang dianggap bisa mendorong kemampuan SKA bisa lebih sensitif dalam deteksi astronomi radio.

Seimion mengatakan, kemampuan olah data pada SKA akan sama seperti yang dilakukan oleh fasilitas pengamatan Arecibo Observatory di Puerto Rico. Tapi di saat fasilitas di Arecibo memakai piringan raksasa tunggal, maka pada SKA menawarkan pengamatan yang lebih luas dibanding operasi teleskop radio yang terbesar pada saat ini. Dengan demikian SKA memungkinkan ilmuwan untuk mencari sinyal yang redup di antariksa.

Dalam tahap pertama SKA diharapkan memungkinkan ilmuwan untuk menyurvei lebih dari 10 ribu bintang. Tahap selanjutnya, SKA diharapkan bisa mendeteksi sinyal sangat redup dari bintang yang berjarak hampir 200 tahun cahaya.

Untuk menemukan sinya peradaban luar bumi atau alien. Ilmuwan memandang SKA bisa diandalkan. Teleskop ini akan fokus bekerja menyisir pada area frekuensi yang dikenal sebagai 'jendela gelombang mikro bumi'.

Wilayah ini merupakan spektrum suara alam rendah yang terletak dia antara latar belakang galaksi dan emisi serta penyerapan air dan oksigen di atmosfer bumi. Ruang frekuensi ini dianggap bisa melakukan perjalanan ke antariksa di antara bintang-bintang dan menembus atmosfer bumi atau planet lain dengan mudah.

Peneliti terkemuka menduga peradaban yang jauh di luar bumi menggunakan ruang frekuensi tersebut untuk berkomunikasi.

SKA, kata peneliti, bisa mendeteksi sinyal komunikasi antarplanet. Terlebih jika teknologi alien menyebarkan komunikasi ke beberapa planet dalam sistem tunggal.