Proyek MRT, dari Relokasi Pohon hingga Rekayasa Lalu Lintas

Direktur Utama PT MRT, Dono Boestami
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Dono Boestami mengakui, proyek MRT Jakarta yang sedang dibangun saat ini memakan sebagian besar ruas jalan dan menambah kemacetan Ibu Kota. 

Namun, dia meyakinkan masyarakat, dengan terealisasinya MRT, akan berperan besar dalam mengurai kemacetan di Jakarta.

"Masalah transportasi massal semakin kompleks. Guna menunjang mobilitas masyarakat yang tinggi, kami MRT Jakarta ingin jadi lokomotif transportasi berbasis rel," ujarnya saat peluncuran mesin bor bawah tanah di Senayan, Jakarta, Senin, 21 September 2015.

Dia mengatakan, pengerjaan proyek ini memiliki tantangan tersendiri. Kompleksitas proyek membuat pengerjaannya dilakukan secara cermat dan menggunakan perhitungan yang bernar-benar matang.

"Proyek MRT ini memiliki tantangan luar biasa, mulai dari relokasi pohon, sampai lakukan rekayasa lalu lintas. Tapi kami terus lakukan edukasi kepada masyarakat," ujarnya menambahkan.
Ekonomi RI Bisa Tumbuh 7 Persen di 2020, Ini Syaratnya

Hingga 31 Agustus 2015, penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 30 persen. Rinciannya, pekerjaan proyek struktur layang sudah mencapai 18 persen dan struktur bawah tanah 43 persen. 
Infrastruktur Energi Sumbang 0,25% Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur, dan stasiun layang, pekerjaan pembangunan boks stasiun bawah tanah, serta pekerjaan konstruksi depo MRT.
Terowongan Tol Cisumdawu akan Tembus Bukit

(mus)
Infrastruktur Tol Cipali Terus Dikebut

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop

Industrialiasi tantangan untuk pertumbuhan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016