Luhut: Tol Laut Bisa Tekan Biaya Logistik hingga 14,9 Persen

Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id
Tol Laut Pengaruhi Harga Pangan di Wilayah Timur RI
- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, proyek Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam memperkuat kemaritiman Indonesia diharapkan mampu menekan biaya logistik yang saat ini mencapai 14,9 persen.

JK: Semua Kapal Angkut Sudah Bekas dan Tua
"Ongkos logistik ini dibanding negara lain cukup tinggi. Di Jepang saja biaya logistiknya hanya 4,7 persen," ujar Luhut saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 16 September 2015.

Identitas Empat Penumpang KMP Rafelia 2 yang Hilang
Luhut menuturkan, proyek infrastruktur yang tengah digarap pemerintah mampu menekan biaya logistik yang berkisar di angka 14,9 persen menjadi tujuh persen. Guna mewujudkan rencana ini, menurut Luhut, perlu adanya peranan Angkatan Laut (AL) untuk pengadaan kapal khususnya di wilayah Timur Indonesia.

"Kita juga perlu punya pangkalan di sisi Barat dan Timur atau dekat Papua. Antara Ambon dan Papua, ada cadangan gas terbesar di Indonesia. Jadi, kita perlu pangkalan di bagian Timur, sehingga ada peran TNI Angkatan Laut di sana. Kekuatan armada memang perlu diperkuat di daerah," ujar dia.

Sekadar informasi, pembangunan tol laut ini dinilai Presiden Joko Widodo mampu menekan ongkos logistik sampai dengan 7 persen. Sebab, ongkos biaya logistik saat ini justru lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Selain itu, Presiden juga sudah berencana untuk menambah anggaran militer dan pertahanan dari 0,8 persen, menjadi 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Nantinya, besaran anggaran ini akan dialokasikan Presiden untuk TNI Angkatan Laut.

Tim SAR cari korban kapal KMP Rafelia II

Respons KMP Rafelia II, Kemenhub Terbitkan 5 Aturan Baru

Kemenhub klaim aturan yang ada saat ini fokus ke aspek operasional.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016