11-9-2001: Teror Hancurkan Gedung Kembar WTC
Jumat, 11 September 2015 - 09:31 WIB
Sumber :
- News Corp Australia
VIVA.co.id
- 14 tahun lalu, Amerika Serikat dihunjam teror terbesar yang pernah mereka lalui. Gedung kembar World Trade Centre hancur dan rata dengan tanah usai ditabrak dua pesawat komersial.
Stasiun berita BBC melansir total korban jiwa akibat serangan teror itu mencapai sekitar 3.000 orang. Teror bermula dari adanya insiden pembajakan maskapai American Airlines penerbangan 11 sekitar pukul 08.25. 18 menit kemudian pesawat kemudian menabrak tower utara gedung WTC.
Sementara, penerbangan United Airlines 175 yang juga dibajak, kemudian menabrak gedung lainnya yang berada di sisi selatan pada pukul 09.03, sehingga mengakibatkan ledakan yang menghancurkan gedung. Tabrakan kedua disaksikan secara langsung melalui kamera.
Pesawat ketiga, American Airlines 77 yang juga dibajak terbang dan mengarah ke Pentagon di Washington.
Satu jam usai pesawat Boeing 767 itu menabrak ke sisi selatan gedung WTC, gedung yang memiliki 110 lantai itu langsung runtuh. Begitu pula, gedung WTC di sebelah utara beberapa menit kemudian. Menurut pengakuan saksi mata, banyak orang yang berada di gedung itu memilih lompat dari gedung sebelum bangunan itu runtuh.
Presiden AS ketika itu, George Bush dilaporkan sedang membacakan dongeng di sebuah sekolah di Florida. Kemudian, Kepala Staf Kepresidenan melaporkan mengenai berita teror itu.
Bush langsung diterbangkan ke Pusat Komando Strategis Nebraska agar dia aman. Namun, kemudian Bush juga dilarikan langsung ke Washington.
Berdasarkan hasil penyelidikan, mereka berhasil mengidentifikasi para pembajak. Pelaku disebut terkait dengan kelompok militan Al-Qaeda yang dibentuk oleh Osama bin Laden.
Bush kemudian menyatakan sebuah perang terhadap terorisme. Pada tanggal 8 Oktober, AS dan Inggris kemudian mulai memburu keberadaan bin Laden yang saat itu diduga bersembunyi di Afghanistan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pesawat ketiga, American Airlines 77 yang juga dibajak terbang dan mengarah ke Pentagon di Washington.