Semarak Pesta Rakyat Indonesia di Belanda
- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA.co.id - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI sudah beberapa pekan berlalu, namun masyarakat Indonesia di mancanegara masih merayakannya dengan menggelar “Pesta Rakyat.” Bahkan, di Belanda, Pesta Rakyat HUT Kemerdekaan RI menjadi salah satu daya tarik bagi ribuan orang setiap tahun.
Tahun ini, Pesta HUT Kemerdekaan RI berlangsung di Sekolah Indonesia Den Haag Nederland, yang terletak di Wassenaar, pinggir Kota Den Haag. Areanya yang sangat luas bisa menampung ribuan pengunjung pada Sabtu waktu setempat, 5 September 2015. Ini mengundang kepuasan tersendiri bagi Ibnu Wahyutomo, Kuasa Usaha Kedutaan Besar RI di Den Haag, tuan rumah Pesta Rakyat.
“Pesta Rakyat Indonesia merupakan ajang paling meriah dan paling ramai yang diselenggarakan perwakilan dan masyarakat negara sahabat di Belanda. Bukan hanya orang-orang Indonesia yang bermukim di Belanda saja yang datang. Orang-orang Belanda dan bahkan dari Belgia juga turut meramaikan acara ini,” kata Ibnu.
Benar saja, Pesta Rakyat itu didatangi ribuan orang. “Satu jam pertama saat dibuka pagi tadi sudah 2.500 orang yang datang. Hingga sore ini sudah tujuh ribu lebih yang tercatat hadir,” kata Azis Nurwahyudi, Ketua Panitia Pesta Rakyat Indonesia 2015.
Menurut Azis, seperti sebelum-sebelumnya, Pesta Rakyat ini menawarkan beragam pertunjukkan, seperti tari-tarian khas Indonesia hingga konser musik pop, rock, hingga dangdut. Di ajang ini pula para pengunjung juga bisa membeli aneka masakan khas nusantara, seperti masakan Padang, Sunda, Yogya, Bali, Manado, hingga sajian populer seperti mi bakso, sate, hingga es cendol.
Namun, untuk ajang tahun ini skalanya dibuat lebih besar. “Selain lokasinya yang lebih luas, lebih banyak partisipan yang mengisi kios-kios makanan dan bahan kerajinan. Tahun ini ada 40 kios,” ungkap Azis.
Selain menghadirkan para penampil lokal dan pertunjukkan angklung dan band dari para pelajar Sekolah Indonesia, pihak KBRI Den Haag mendatangkan para penghibur muda berbakat dari Tanah Air. Mereka adalah penyanyi pop Leo Mokodompit dan pedangdut Elvi Zubaedah serta grup penari kreatif Warna Indonesia.
Penampilan Leo dan Elvi ini, atas undangan Rumah Budaya Indonesia, mampu menghangatkan suasana di tengah cuaca yang tidak stabil, dari gerimis yang berganti cepat menjadi panas dan kemudian gerimis disertai angin yang dingin. Mereka mampu mengundang spontanitas para penonton untuk berjoget, mulai dari dangdut hingga poco-poco, yang menjadi joget favorit.
Namun, ada pula warga Belanda yang unjuk kebolehan menari kuda lumping. Dia adalah Anouk Wilke, yang pernah mempelajari seni budaya Indonesia di Yogyakarta pada 2009.
Dia dengan atraktif memperagakan tari kuda lumping dengan iringan lagu hip-hop Jawa, Globalisasi Jatilan. "Saya belajar tari di Institut Seni Indonesia. Tarian kuda lumping ini sengaja saya pilih karena gerakannya yang enerjik dan menghibur," kata perempuan penerima Darma Siswa itu.
Pesta ini mengundang kepuasan bagi para pengunjung. Tak hanya warga Indonesia, warga Belanda pun merasa puas atas ajang tahun ini.
“Pesta Rakyat ini merupakan obat kangen bagi saya dan teman-teman untuk kembali bisa menyaksikan pertunjukkan budaya Indonesia. Saya pun bisa membeli masakan Indonesia yang tidak bisa saya dapatkan di Belanda. Saya suka masakan Manado,” kata Mevr Joner Timmerman. Dia warga Belanda kelahiran Surabaya yang menetap di Negeri Kincir Angin itu sejak tahun 1956, atau saat masih berusia 11 tahun.
Bahkan ada pengunjung dari negara yang sangat jauh, Suriname. Dia adalah Paul Sidodikromo, yang tengah berkunjung ke Belanda untuk berlibur.
“Sengaja saya datang jauh-jauh dari rumah kerabat saya di Kota Breda ke Wassenaar untuk menyaksikan Pesta Rakyat ini. Ternyata melebihi dari yang saya perkirakan. Suasananya menyenangkan. Tariannya bagus-bagus dan masakan yang dijual sangat enak,” kata Paul.
Sementara itu, Wali Kota Wassenaar, Jan Hoekema, mengaku merasa terpukau atas penampilan para penghibur di atas panggung. “Saya turut bergembira bersama para penonton dan saya ucapkan Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70,” kata Hoekema.
Pesta Rakyat ini juga menawarkan sejumlah hadiah yang menarik, mulai dari barang elektronik, komputer tablet, sepeda, hingga tiket pesawat. Menurut Azis, hadiah utama dari doorprize yang dijual 1 euro per tiket itu berupa dua tiket pulang-pergi rute Amsterdam-Jakarta dari maskapai Garuda Indonesia.