Selangor Tak Terpengaruh Gejolak Politik Malaysia
Kamis, 3 September 2015 - 16:52 WIB
Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Delegasi ekonomi Malaysia berusaha meyakinkan para pengusaha Indonesia agar mau berinvestasi di negara bagian Selangor. Mereka menyatakan bahwa gejolak politik yang terjadi di Malaysia memang akan berpengaruh terhadap perekonomian di sana, tapi pengaruh politik tak akan berlangsung lama.
"Keadaan politik akan memberi kesan kepada pembangunan ekonomi," kata Senior Executive Councellor Chairman of Standing Committee for Investment, Industry, and Commerce, Small, Medium, and Enterprise and Transportation State of Government of Selangor Malaysia , Teng Chang Khim, di Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Kamis 3 September 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pertemuan Jokowi-Najib Bahas Soal Tiga Hal
"Keadaan politik akan memberi kesan kepada pembangunan ekonomi," kata Senior Executive Councellor Chairman of Standing Committee for Investment, Industry, and Commerce, Small, Medium, and Enterprise and Transportation State of Government of Selangor Malaysia , Teng Chang Khim, di Menara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Kamis 3 September 2015.
Teng Chang Khim mengatakan, gonjang-ganjing politik yang terjadi di Negeri Jiran ini tak akan berpengaruh signifikan kepada Selangor. Menurut dia, negara bagian tersebut punya fundamental yang kuat dari segi politik, infrastruktur, logistik, dan tenaga kerja.
"Kami merasakan situasi politik itu akan berlangsung dalam jangka pendek saja," kata dia.
Seperti yang diketahui, Malaysia mendatangi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Mereka mempromosikan Selangor kepada pengusaha untuk menanamkan modalnya di sana, terutama di sektor kilang.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Teng Chang Khim mengatakan, gonjang-ganjing politik yang terjadi di Negeri Jiran ini tak akan berpengaruh signifikan kepada Selangor. Menurut dia, negara bagian tersebut punya fundamental yang kuat dari segi politik, infrastruktur, logistik, dan tenaga kerja.
