Ini Bukti Penyebab Bumi Punah Bukan karena Asteroid
Kamis, 3 September 2015 - 11:40 WIB
Sumber :
- NASA
VIVA.co.id
- Selama ini ilmu pengetahuan meyakini jika kepunahan massal yang pernah terjadi di bumi ratusan juta tahun lalu dikarenakan hantaman asteroid dan gunung meletus. Namun teori itu tidak sepenuhnya benar.
Sebuah studi baru menemukan jika mikroba yang hidup pertama kali di bumi merupakan penyebab kepunahan bumi. Mereka melakukannya bukan dengan kekerasan, melainkan melalui evolusi.
Baca Juga :
Bumi Ternyata Terbentuk 4,1 Miliar Tahun Lalu
"Proses fotosintesis yang mereka kembangkan merupakan oksigen beracun. Bagi kebanyakan mikroba yang telah berevolusi di lingkungan bebas oksigen, senyawa itu sangat beracun. Ini menjadikannya sebagai polutan pertama di dunia. Namun tidak bagi mikroorganisme yang mengembangkan metode untuk melindungi diri mereka sendiri. Oksigen dijadikan sebagai sumber energi baru yang cukup besar," jelas Darroch.
Dikatakannya, pengembangan itu memungkinkan mereka menjadi spesies yang lebih kompleks, salah satunya membentuk organisme sel ganda yang disebut Ediacaran. Spesies inilah yang mengambil alih dunia 600 juta tahun lalu. Ediacaran mirip dengan tanaman, tidak bisa bergerak namun bentuknya mirip tabung dan tidak memakan sesama.
60 juta tahun kemudian, beberapa Ediacaran berevolusi menjadi hewan seperti moluska, anthropoid dan ubur-ubur. Hewan-hewan kompleks yang kelaparan inilah yang menyebabkan kepunahan massal awal di bumi, memakan semua Ediacarans.
"Spesies baru ini merupakan mesin ekologi yang mengubah lingkungan. Mereka membuat Ediacaran sulit untuk bertahan," katanya. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Proses fotosintesis yang mereka kembangkan merupakan oksigen beracun. Bagi kebanyakan mikroba yang telah berevolusi di lingkungan bebas oksigen, senyawa itu sangat beracun. Ini menjadikannya sebagai polutan pertama di dunia. Namun tidak bagi mikroorganisme yang mengembangkan metode untuk melindungi diri mereka sendiri. Oksigen dijadikan sebagai sumber energi baru yang cukup besar," jelas Darroch.