Pilot Project Fasilitas Pemberdayaan Sosial Segera Berjalan
Senin, 31 Agustus 2015 - 13:46 WIB
Sumber :
- Lippo Group
VIVA.co.id
- Lippo Group, hari ini meresmikan dan menyerahkan bangunan Gedung Sentra Pemberdayaan Sosial dan Vokasional penyandang disabilitas intelektual kepada Yayasan Asih Budi di Jakarta Timur.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Corporate Communication Lippo Group, Danang Kemayan Jati, Senin 31 Agustus 2015, mengatakan bahwa dana yang dianggarkan adalah senilai Rp2 miliar, di mana pembangunan dilakukan dari periode Februari hingga Juni 2015, dan siap digunakan untuk tahun akademik 2015-2016.
"Ini anggarannya Rp2 Miliar, kalau untuk CSR (tanggung jawab sosial perseroan) tahunan, kita per proyek saja, tidak ada anggaran khusus. Gedung ini sekitar tiga lantai," ujar Danang kepada VIVA.co.id, Jakarta.
Dia mengatakan bahwa hal ini sebagai kepedulian perusahaan terhadap para penyandang disabilitas intelektual, atau tuna grahita, agar mereka mampu menjadi insan mandiri dan dapat berkontribusi dalam masyarakat.
Dalam kesempatan peresmian tersebut, turut dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Pembina Yayasan Asih Budi Retno Astoeti Aryanto, Chairman Lippo Group Mochtar Riady, serta Presiden Direktur Lippo Group Theo Sambuaga.
Chairman dan pendiri Lippo Group, Mochtar Riady, mengatakan sentra pemberdayaan sosial ini adalah bentuk kerja sama antara pemerintah (Kementerian Sosial), pengusaha (Lippo Group), dan masyarakat (Yayasan Asih Budi). Program sentra tersebut diadopsi oleh Kementerian Sosial dan menjadi proyek yang diujicobakan di Jakarta, untuk kemudian disebarluaskan secara nasional.
"Saya berharap, ini bisa menjadi bermanfaat. Nantinya, akan berkembang kepada secara nasional. Saya tidak bisa membayangkan, jika anak, atau cucu saya yang disabilitas, ini saya harapkan benar-benar bermanfaat," ujat Mochtar Riady dalam sambutannya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia mengatakan bahwa hal ini sebagai kepedulian perusahaan terhadap para penyandang disabilitas intelektual, atau tuna grahita, agar mereka mampu menjadi insan mandiri dan dapat berkontribusi dalam masyarakat.
