Proposal Tambahan Kereta Cepat Jepang Diterima, China Kecewa
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 06:30 WIB
Sumber :
- ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menegaskan pemerintah akan menilai secara adil dalam pemutusan pemenang tender proyek kereta cepat atau
High Speed Train
(HST) rute Jakarta - Bandung.
Baca Juga :
Soal Kereta Cepat, Menhub Budi Tak Mau Gegabah
Darmin menuturkan, kedatangan Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, bukanlah untuk memberikan proposal baru. Melainkan, hanya mengungkapkan kekecewannya kepada pemerintah karena menerima tambahan proposal yang sebelumnya diajukan oleh Jepang.
Baca juga:
"Dia (Xie Feng) kelihatannya kecewa sekali karena utusan Perdana Menteri Jepang kemarin datang dengan usulan tambahan proposal. Dia bilang kenapa kita tidak fair?" kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jumat malam, 28 Agustus 2015.
Darmin mengatakan, pihaknya telah memberikan kesempatan kepada China untuk mengikuti langkah Jepang dengan memberikan proposal tambahan. Tetapi, hal tersebut tidak dapat dimanfaatkan Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pihak China, menurut dia, masih merasa optimistis proposal yang diajukan sebelumnya mampu mengungguli Jepang.
"Kami sudah berikan kesempatan. Kalau mau sampaikan sesuatu, datanglah hari ini. Tapi, ya dia malah cerita yang macam-macam. Dia yakin dengan proposalnya," ujar Darmin.
Saat ini, kata Darmin, proposal dari kedua negara tersebut tengah di evaluasi oleh Boston Consulting Group (BCG). Penilaian proposal ini nantinya akan dilakukan secara terpisah. Karena ada proposal tambahan yang diajukan oleh Jepang.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pemenang dari proyek kereta cepat ini akan segera ditentukan oleh pemerintah. "Tim kami akan selesaikan hari Senin. Setelah itu akan kami umumkan," kata dia.
Diketahui, beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Jepang melalui perwakilannya, Hiroto Izumi, telah memberikan proposal tambahan soal proyek kereta cepat atau High Speed Train (HST) rute Jakarta - Bandung.
Tetapi, langkah ini tidak diikuti China selaku kompetitor dalam menggarap proyek ini. Duta Besar China, Xie Feng mengaku masih optimistis dengan proposal proyek kereta cepat yang sebelumnya diajukan. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Baca juga: