Menperin: Optimis Laju Pertumbuhan Semen 9,1 Persen
- Istimewa
VIVA.co.id - Industri semen menjadi salah satu penunjang utama pembangunan infrastruktur di Indonesia. Meski pertumbuhan ekonomi sangat sulit saat ini, Kementerian Perindustrian optimistis laju pertumbuhan permintaan semen rata-rata 9,1 persen per tahun.
Menteri Perindustrian Saleh Husin, Senin 24 Agustus 2015, mengaku industri semen nasional di tahun ini mengalami kondisi yang cukup sulit, mengingat adanya penurunan permintaan hingga Juni 2015 sebesar 3,3 persen.
"Kita tetap optimis, merujuk laju pertumbuhan permintaan semen yang rata-rata 9,1 persen per tahun dalam lima tahun terakhir, maka kami yakin kondisi di masa depan akan cerah dengan laju pertumbuhan yang cukup baik," ujar Saleh, saat meresmikan pabrik semen Tuban Plant milik PT Holcim Indonesia Tbk di Tuban, Jawa Timur.
Merujuk data Kemenperin, kapasitas produksi semen pada 2015 sebesar 82,45 juta. Capaian itu naik signifikan sebesar 24,54 persen dibanding 2014 lalu yang kapasitasnya sebanyak 66,20 juta.
Khusus untuk Indonesia timur, perusahaan produsen semen didorong membuka dan memperkuat jalur distribusi, agar pembangunan di kawasan itu semakin cepat berwujud.
"Pembangunan fasilitas penunjang industri semen di di luar pulau Jawa sangat membantu mengurangi biaya logistik, yang pada akhirnya akan mendukung ketersediaan semen secara merata khususnya di wilayah Indonesia Timur," kata dia.
Diutarakannya, penguatan distribusi itu juga untuk mengimbangi laju kapasitas produksi. "Jadi, jangan sampai distribusi semen kedodoran ketika permintaan kembali naik, karena kita optimis perekonomian akan tumbuh lebih baik dan pembangunan infrastruktur terus dipacu," ujar Saleh.
Turut hadir pada peresmian itu, Presiden Komisaris Holcim Indonesia Kuntoro Mangkusubroto, Bupati Tuban KH Fathul Huda, dan Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto.
Investasi Holcim US$870 juta
Pabrik berkapasitas 3,4 juta ton per tahun ini melengkapi fasilitas produksi yang telah lebih dulu beroperasi, yaitu di Narogong, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu, perusahaan memiliki grinding plant di Ciwandan Banten.
“Dua pabrik itu berkapasitas 9,1 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya Tuban Plant ini, maka kapasitas produksi mendekati 13 juta ton,” ujar Presiden Komisaris Holcim Indonesia, Kuntoro Mangkusubroto.
Sampai semester I 2015. Holcim mengenggam pangsa pasar 14 persen.
Pabrik baru ini menambah kapasitas produksi semen nasional secara signifikan, yang diharapkan mampu mendukung kebutuhan dan pasokan semen. (asp)