Minat Rumah untuk Penghasilan Rendah Masih Tinggi

Pemerintah Diminta Beri Kemudahan Izin Investasi
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memaksimalkan pembangunan satu juta rumah bagi masyarakat Indonesia, yang ditargetkan tercapai pada akhir tahun ini.

Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo

Menteri PUPR Basuki Hadimoljono, Senin 24 Agustus 2015, mengatakan di tengah melambatnya kondisi perekonomian di Indonesia, tetapi permintaan akan rumah hunian, terutama untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih tinggi.

"Satu juta rumah tetap dibutuhkan, meski ekonomi sedang melemah, karena permintaan MBR ini kita lihat tetap tinggi. Meski REI menyatakan permintaan rumah di tingkat menengah ke atas menurun, tetapi yang ke bawah masih tinggi, sehingga program satu juta rumah ini tetap dibutuhkan," kata Basuki di Gedung Kementerian PUPR.

Basuki menjelaskan, demi mendorong kepemilikan rumah bagi MBR, pada tahun depan pemerintah tengah mempersiapkan anggaran dua kali lipat untuk subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

"FLPP sebesar Rp5,1 triliun sudah habis terserap pada Juli 2015, untuk 68 ribu rumah. Tahun depan, akan didobelkan FLPP-nya, meski pasti tetap tidak akan mencukupi. Sebab itu, inovasi pembiayaan rumah masih harus terus kita gali," kata dia.

Basuki menambahkan, program satu juta rumah ini merupakan bagian dari target pemerintah menurunan tingkat backlog (kekurangan) perumahan yang ada di Indonesia.

"Program satu juta rumah bukan hanya retorika, tetapi program dari Pak Presiden. Program-program yang dicanangkan iniĀ  harus bisa dirasakan oleh rakyat," kata dia. (asp)