Menderita Sindrom Langka, Gadis Ini Bisa Tidur 10 Hari
Senin, 24 Agustus 2015 - 06:17 WIB
Sumber :
- Facebook/Georgia Green
VIVA.co.id –
Siapa yang tidak tahu tentang kisah Putri Tidur? Dia dikutuk oleh penyihir jahat sehingga tertidur hingga ada Pangeran Tampan yang membangunkannya dengan ciuman dari cinta sejati.
Tapi, kisah Putri Tidur bukan hanya milik Disney. Di Adelaide, Australia, hidup gadis bernama Georgia Green, yang juga dikenal sebagai sang Sleeping Beauty.
Ada alasan tersendiri mengapa Green dikenal sebagai Putri Tidur. Gadis berusia 19 tahun itu menderita penyakit langka yang disebut sindrom Kleine-Levin (KLS). Penyakit itu membuat Green bisa tidur dan tidak bangun hingga 10 hari.
“Ketika penyakit itu menyerang, saya bisa tidak bangun hingga 10 hari,” kata Green, yang dilansir
Daily Mail.
Menurut Green, tidak ada gejala jelas yang menyertai datangnya si penyakit.
“Hanya ada perasaan sedikit pening dan tahu-tahu saya sudah tertidur,” ucapnya.
Sebelumnya, keluarga tidak tahu apa yang terjadi dengan Green. Setelah serangkaian tes, mulai dari tes darah, MRI dan pindai otak, juga beragam pengobatan, akhirnya Green didiagnosa menderita KLS tiga tahun lalu.
Penyakit langka ini diketahui hanya menyerang satu dari sejuta orang. Para pengidap KLS umumnya tiba-tiba terlelap dalam jangka waktu 12-18 jam, dan selalu merasa seperti hendak tertidur sepanjang waktu.
Saking takutnya tiba-tiba jatuh tertidur dan tidak bangun lagi, imbasnya Green jadi menderita insomnia.
“Saya takut tidur,” kata dia.
Selain itu, setelah ‘hilang’ selama 10 hari akibat sindrom Putri Tidur yang dia derita, Green butuh dua hari untuk kembali merasa normal.
Oleh karena itu, Green memilih keluar dari sekolah karena dia banyak kehilangan jam belajar.
Tidak hanya kehilangan waktu, Green juga kerap mengalami rasa kalap terhadap makanan juga perubahan mood yang sangat cepat.
Sejak didiagnosa, Green sudah mengalami 35 kali serangan, yang membuat dia kehilangan satu tahun dari hidupnya.
“Saya ingin punya hidup normal, saya merindukan teman-teman saya. Sindrom ini menghancurkan hidup saya,” ujar dia.
Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengobati penyakit langka tersebut.
Baca Juga :
Ditemukan, Surat untuk Santa Lebih 60 Tahun Lalu
Baca Juga :
Berlian Langka Nan Magis Terjual Rp6,5 Miliar
Perempuan Bernama Y Kini Kuliah di UNY
Gagal dalam SNMPTN dan SBMNTN
VIVA.co.id
2 Agustus 2016
Baca Juga :