Ini Jadinya Jika Lurik Berpadu Gaya Rock n Roll
Jumat, 21 Agustus 2015 - 12:04 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id -
Nama desainer Lulu Lutfi Labibi sudah tidak asing lagi di dunia perhelatan busana. Kali ini, di acara Fashion Rock
2015, Lulu tampil mengawinkan material tradisional, yaitu lurik dengan gaya
rock and roll
nan beringan.
Tidak sendirian, Lulu bekerjasama dengan fashion stylist Ajeng Dewi Svastari.
"Koleksi kali ini mood-nya cocok dengan musik dan fashion, saling bersatu dalam satu kedinamisan," ujar Lulu kepada VIVA.co.id, Kamis malam, 20 Agustus 2015.
Sebanyak 10 rancangan yang mengisi panggung terbuka mencuri mata penonton dan pengunjung Sarinah. Penampilan lurik milik Lulu diiringi lantunan merdu band Yovie and Nuno.
"Warnanya kebanyakan hitam dan putih. Yang beda di sini ada beberapa lurik dengan sentuhan figur seperti wayang, petruk dan gareng," kata Lulu.
Bahan-bahan khas Yogyakarta itu dikemas oleh jari-jemari Lulu dengan bahan lace yang biasa digunakan untuk kebaya. Namun, di tangan Lulu, lace berubah jadi rok. Kesan santai terlihat dari siluet serba longgar yang memudahkan para model berjalan di atas panggung terbuka.
"Koleksi lurik kali ini juga di mix and match oleh Ajeng sebagai fashion stylist. Oleh karena itu, kebanyakan itemnya berbentuk jaket dan atasan," ucap desainer yang sudah berkarier sejak tahun 2005-an tersebut. (ase)
Tidak sendirian, Lulu bekerjasama dengan fashion stylist Ajeng Dewi Svastari.
"Koleksi kali ini mood-nya cocok dengan musik dan fashion, saling bersatu dalam satu kedinamisan," ujar Lulu kepada VIVA.co.id, Kamis malam, 20 Agustus 2015.
Sebanyak 10 rancangan yang mengisi panggung terbuka mencuri mata penonton dan pengunjung Sarinah. Penampilan lurik milik Lulu diiringi lantunan merdu band Yovie and Nuno.
"Warnanya kebanyakan hitam dan putih. Yang beda di sini ada beberapa lurik dengan sentuhan figur seperti wayang, petruk dan gareng," kata Lulu.
Bahan-bahan khas Yogyakarta itu dikemas oleh jari-jemari Lulu dengan bahan lace yang biasa digunakan untuk kebaya. Namun, di tangan Lulu, lace berubah jadi rok. Kesan santai terlihat dari siluet serba longgar yang memudahkan para model berjalan di atas panggung terbuka.
"Koleksi lurik kali ini juga di mix and match oleh Ajeng sebagai fashion stylist. Oleh karena itu, kebanyakan itemnya berbentuk jaket dan atasan," ucap desainer yang sudah berkarier sejak tahun 2005-an tersebut. (ase)
Baca Juga :
Berbagai Karya Terbaik Tampil dari Desainer Muda di Perhelatan Indonesia Fashion Week
Seiring dengan hal tersebut, pada kesempatan tahun ini Immerse Fashion Academy kembali tampil di perhelatan Indonesia Fashion Week pada Jumat 29 Maret 2024 di JCC kemarin
VIVA.co.id
4 April 2024
Baca Juga :