Penuhi Kebutuhan Domestik, Pertagas Genjot Produksi Elpiji

Kapal Tanker Penyuplai Elpiji Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- PT Perta-Samtan Gas, anak usaha PT Pertamina Gas terus menggenjot produksi elpiji untuk memenuhi kebutuhan domestik. 

Terbukti, sejak beroperasi 2013 hingga Juli 2015, Perta-Samtan Gas telah memproduksi elpiji sebanyak 421.916 metrik ton dan kondesat 1.412.049 barel.
 
Dari sisi penjualan, produksi elpiji yang dihasilkan Perta-Samtan Gas tersebut seluruhnya dialokasikan untuk kebutuhan elpiji nasional.

“LPG Perta-Samtan dijual ke integrated supply chain Pertamina, untuk memasok permintaan elpiji domestik. Sementara itu, kondensat dikembalikan ke Pertamina EP,” ujar Adiatma Sardjito, sekretaris perusahaan PT Pertamina Gas, Jumat 21 Agustus 2015 di Prabumulih, Sumatera Selatan.  
 
Selama dua setengah tahun beroperasi secara komersial, Perta-Samtan Gas telah mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk memberikan kontribusi yang maksimal kepada Pertagas sebagai induk perusahaan. 

"Tak hanya itu, produksi elpiji Perta-Samtan mampu memberi kontribusi nyata pada pengurangan impor elpiji," tutur Adiatma. 
 
Selain operasional, secara finansial, Perta-Samtan Gas juga menunjukkan kinerja finansial yang cukup diandalkan dalam mendukung kinerja Pertagas. 

Lumpur Meluber ke Rumah Warga, Ini Penjelasan Pertagas
Pada 2014, anak usaha Pertagas ini membukukan pendapatan US$109,4 juta, atau 16 persen dari total pendapatan usaha Pertagas. Laba bersih Perta-Samtan Gas mencapai US$46 juta atau 22 persen dari total laba bersih Pertagas.
 
Lumpur Pipa Pertagas Luber, Kementerian ESDM Kirim Tim
Perta-Samtan Gas berdiri sejak 7 Mei 2008 yang bergerak di bidang pemrosesan gas dengan kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pertagas (66 persen) dan perusahaan dari Korea Selatan yakni Samtan (34 persen). 

Lumpur Akibat Pengeboran Pipa Pertagas Genangi Jalan Bekasi
Perta-Samtan Gas memiliki dua kilang pemrosesan elpiji di Sumatera Selatan. Kilang ektraksi di Prabumulih yang dibangun pada 2010 dan kilang fraksinasi di Sungai Gerong pada 2011. 

Dengan sumber gas dari Lapangan Limau milik PT Pertamina EP, kedua kilang tersebut pada 2013 mulai dioperasionalkan secara komersial, hingga memberikan kontribusi pengadaan elpiji nasional.
 
Adiatma menambahkan, tantangan yang akan dihadapi Perta-Samtan Gas masih banyak, salah satunya adalah turunnya harga minyak dunia yang berpengaruh pada harga produksi elpiji.

Namun, Pertagas sebagai salah satu pemegang saham Perta-Samtan Gas tetap optimistis. "Justru situasi ini menjadi tantangan dan harus menjadi pecutan untuk meningkatkan kinerja," ujarnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya