Ini Penyebab Smartfren Jadi Pertama Adopsi LTE Advanced

Dirjen SDPP Kominfo, Muhammad Budi Setiawan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id
- PT Smartfren Telecom Tbk hari ini meluncurkan jaringan 4G LTE Advanced. Disebutkan, jaringan 4G LTE Smartfren tersebut berjalan pada dua frekuensi, yaitu 850 MHz dan 2,3 GHz. Operator telekomunikasi itu mengatakan sudah siap untuk menuju jaringan internet mobile cepat.


Selain itu, 4G LTE Advanced yang dirilis Smartfren memanfaatkan teknologi LTE Time Division Duplex (TDD) pada pita frekuensi 2,3 GHz dan Frequency Division Duplex (FDD) pada pita frekuensi 850 MHz.


Untuk menggelar 4G LTE Advance dibutuhkan Carrier Agregation (CA). Sementara itu, CA diketahui masih belum dibolehkan oleh pemerintah.


Menkominfo Beberkan Skema Cari 'Tuan' Blok Kosong 2,1 GHz
Terkait dengan hal ini, Dirjen SDPPI Kominfo, M. Budi Setiawan, mengatakan CA secara prinsip tak pernah dilarang. Ia berdalih pemerintah masih menahan CA dengan pertimbangan frekuensi yang digunakan untuk 4G bisa lebih optimal.
Telkomsel Bidik 60 Ribu Pengunjung Mal Ciputra

"Kita lihat, waktu itu terlalu jauh. Syaratnya, (CA) kan blok, tak boleh terlalu jauh. Sebab, enggak bagus untuk mereka. Makanya ditata ulang, agar tak jauh," kata dia usai peluncuran 4G LTE Smarfren di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu 19 Agustus 2015.
Jokowi Resmikan Layanan 4G LTE Secara Nasional


Iwan melanjutkan, CA idealnya dilaksanakan pada blok frekuensi yang berbeda seperti dalam kasus Smartfren. Jika tidak beda frekuensi, CA juga bisa dijalankan pada satu blok frekuensi yang sama.

"Asal dua-duanya itu sudah LTE. CA akan efisien, apabila band yang berbeda. Kalau band yang sama harus berdampingan," ujar dia.


Sementara itu, menanggapi hal yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara justru mengatakan CA dalam konteks 4G LTE Advance Smartfren tak ada masalah.


"CA dibolehkan kalau frekuensi 1800 selesai (ditata). Kalau mereka (Smartfren) memang diizinkan," kata pria yang akran disapa RA.


Sementara itu, proses tata ulang frekuensi 1.800 MHz diperkirakan rampung sampai November 2015. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya