Saham BUMI Tertekan Anjloknya Harga Batubara

Dileep Srivastava
Sumber :
  • bumiresources.com
VIVA.co.id
United Tractors Sebut Opsi Pengurangan Karyawan Lumrah
- Manajemen‎ PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjelaskan mengenai harga sahamnya  yang menyentuh level Rp50 per saham. Padahal, pada 2008 lalu harga sahamnya sempat menyentuh di level Rp8.700 per saham.
Komoditas Lesu, United Tractors Terpaksa Efisiensi

Director dan Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava mengatakan harga saham perseroan merosot seiring dengan merosotnya harga batu bara.
21 Perusahaan Batu Bara Sepakat Kontrak dan Perjanjian Karya


"Kami berada di Rp50 per saham. Saya katakan pernah Rp8.700 per saham di 2008, kenapa bisa tinggi saat itu lagi optimis harga batubara, dan batubara kesayangan investor. Saat ini batubara lemah," ujarnya  ketika ditemui usai RUPST perseroan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2015.

Menurutnya, harga batubara yang lemah memberikan dampak yang besar bagi kinerja bisnis perseroan. Akibatnya harga saham ‎perseroan menyentuh level terendah saat ini yang mencapai Rp50 per saham.

Selain itu, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat juga memberikan dampak besar bagi perseroan, karena permintaan pasar batubara jadi lemah. Apalagi, nilai rupiah yang rusak pun memberikan dampak bagi kinerja perseroan.

"Harga batubara juga rendah pada saat ini, bila dibanding tahun 2008 besar. Makanya kita terkena imbas banyak dengan harga batubara yang menurun. Ditambah dari sentimen lain, seperti rupiah, dan Tiongkok yang melambat," tuturnya.

‎Perseroan bisa lebih optimis kembali memproduksi 100 juta ton, lanjut dia, ketika pasar batubara lagi baik, dan harga jual batubara yang tidak seperti saat ini. Agar kinerja perseroan bisa lebih menanjak, dari posisi yang ada saat ini. 

"Tapi kita tidak tahu kapan itu terjadi pasar batubara dan harga batubara kembali membaik lagi," ujarnya.
Tambang Amman Mineral.

China Akan PHK 1,8 Juta Pekerja Sektor Batu Bara

Sebab, China pangkas kapasitas produksi batu bara dan baja.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2016