Google Selamatkan Sundar Pichai dari Twitter
- Reuters
VIVA.co.id - Penunjukan sebagai CEO baru Google menjadi perhatian kalangan teknologi dunia. Keputusan mempromosikan Pichai menjadi nahkoda baru Google memunculkan 'teori konspirasi'.
Dikutip dari Business Insider, Selasa 11 Agustus 2015, menyebutkan Google menunjuk Pichai dengan tujuan menyelamatkan pria asal India itu dari kejaran
Diketahui saat ini situs jejaring sosial 140 karakter tersebut sedang berburu CEO baru untuk menggantikan lama, Dick Costolo yang mengundurkan diri pada Juni lalu.
Bahkan sumber yang dekat dengan twitter menyebutkan Pichai sudah dibidik sejak tiga tahun lalu.
"Saya telah mendengar hal itu dan saya tidak kaget jika mereka (Twitter) menginginkannya (Pichai) sebagai CEO," kata sumber tersebut
Sumber mengatakan twitter masih sabar menunggu kesempatan membajak Pichai dari kursi petinggi Google. Dan Google menyadari rencana twitter tersebut. Makanya, disebutkan tak heran pada Oktober tahun lalu, CEO Google Larry Page memberikan peran yang lebih luas kepada Pinchai.
"Mereka (twitter) mencoba mempekerjakannya bahkan tiga tahun lalu dan sudah sangat dekat. Tapi Google membalasnya dengan memberi paket besar ke Pichai. Saya tak membayangkan Pichai membuat perubahan setelah menjadi CEO Google," ujar sumber itu.
Sebelumnya, Pichai hanya mengelola divisi Android dan Chrome, namun Oktober tahun lalu Page meminta pria India itu untuk mengelola divisi riset, pencarian, peta, Google+, komersil dan iklan serta infrastruktur.
Page memerintahkan tujuh divisi tersebut langsung melaporkan perkembangannya ke Pichai.
Dilihat dari karirnya, dilansir The New York Times, Pichai memang cukup moncer saat di Google. Dia bergabung dengan Google sejak 2004 dan menjadi sebagai manajer produk untuk Chrome, layanan web browser Google.
Menurut StatCounter, sentuhan dingin Pichai membuat CHrome sukses. Chrome tumbuh secara liar, meledak dari satu digit persentasi dari pangsa pasar pada awalnya tumbuh menjadi browser yang paling banyak digunakan di desktop dan perangkat mobile di dunia.
Keberhasilannya itu pun menarik perhatian dari pendiri dan CEO Google, Larry Page. Maka dua tahun lalu, Page mempromosikan Pichai untuk mengelola Android, sistem operasi yang telah dipakai oleh 78 persen ponsel pintar di seluruh dunia. Pichai menggantikan posisi bos Android sebelunya, Andy Rubin yang mengundurkan diri.