7-8-1998: Pengeboman Kedubes AS di Afrika
- businessinsider.com
VIVA.co.id - Truk bermuatan bom meledak di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Nairobi, Kenya, pada 7 Agustus 1998 pukul 22.30 waktu setempat, disusul ledakan truk bermuatan bom kedua di luar Kedubes AS di Dar es Salaam, Tanzania.
Dilansir dari laman History, dua serangan simultan itu menewaskan 224 orang, termasuk 12 warga AS, serta melukai lebih dari 4.500 orang. AS menuding Osama bin Laden sebagai otak dibalik serangan bom.
Pada 20 Agustus Bill Clinton yang menjabat presiden AS, memerintahkan peluncuran 70 rudal ke kamp pelatihan Al Qaeda di Afghanistan, dan 13 rudal ke pabrik farmasi di Sudan, yang diduga menjadi tempat Osama bin Laden memproduksi senjata kimia.
Diperkirakan 24 orang tewas tapi Osama bin Laden tidak berada di lokasi sasaran. Pada November 1998, AS menuntut Osama bin Laden dan 21 orang lainnya, dengan tuduhan pengeboman dua kedubes.
Tapi hanya sembilan anggota Al Qaeda, dari 21 nama dalam tuntutan, yang telah tertangkap. Enam ada di AS dan tiga lainnya di Inggris, berjuang melawan ekstradisi ke AS.
Osama bin Laden lahir pada 1957, dari salah satu keluarga terkaya di Arab Saudi. Ayahnya adalah imigran dari Yaman, yang sukses membangun bisnis konstruksi menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar.
Saat ayahnya meninggal pada 1968, Osama memperoleh warisan sekitar $30 juta. Selama satu dekade selanjutnya dia menjalani kehidupan mewah, hingga Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan pada 1979.
Osama berkeliling ke negara-negara Arab, mengumpulkan dana untuk perang melawan Soviet di Afghanistan. Dia ikut terlibat menjadi milisi di garis depan pada 1982, sekaligus mulai membangun Al Qaeda.