Polisi Selamatkan Bocah dari Sumur, Warga Desa Membunuhnya
Dikutip dari laman Emirates 24/7, perasaan bahagia yang berlebihan telah mengakibatkan bocah itu tewas, setelah mendapat pelukan erat dari anggota keluarga dan banyak orang lainnya.
"Ini kasus paling menyedihkan yang pernah saya temui," kata Letkol Ahmed Burqibah, Deputi Direktur Departemen SAR Kepolisian Dubai, menyebut peristiwa itu terjadi dua tahun lalu.
Walau bukan peristiwa baru, tapi insiden di sebuah desa pada perbatasan Uni Emirat Arab (UEA) itu, disebutnya penting untuk mengingatkan publik, tentang apa yang harus dilakukan pada situasi darurat.
"Otoritas setempat memanggil kami meminta bantuan. Saat kami tiba, kondisinya sangat sulit bagi tim penyelamat, karena sumur tua itu dapat runtuh jika upaya penyelamatan dilakukan," kata Ahmed.
Tim kemudian menggunakan peralatan khusus untuk memasukkan oksigen, cahaya dan kamera ke dalam sumur, untuk menjaga agar bocah itu tetap dapat bernapas dan merasa nyaman.
"Sementara kami mulai menggali sumur paralel, di sisi sumur tua itu untuk membuat jalur penyelamatan yang aman," ucapnya. Proses penyelamatan sukses dilakukan dalam beberapa jam.
Ahmed menyebut tim merasa lega dan bahagia dengan penyelamatan itu. "Tapi warga desa dan keluarganya merasa lebih bahagia lagi. Mereka semua mulai memeluk dan menciumi bocah itu."
"Padahal bocah itu sangat memerlukan bantuan medis, dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Ambulans telah disiapkan, tapi pihak keluarga menolak. Mereka bersikeras membawanya dengan mobil pribadi," kata Ahmed.
Bocah itu akhirnya menghembuskan napas terakhir, dalam perjalanan ke rumah sakit. "Orang-orang harus lebih waspada dengan hal dan prilaku seperti ini," ujarnya.