Ditemukan Galaksi Paling Padat Sejagat
- www.space.com
VIVA.co.id - Dua galaksi baru ditemukan oleh mahasiswa astronomi Universitas San Jose, California, Amerika Serikat. Dua mahasiswa yang bernama Michael Sandoval dan Richard Vo menemukan dua galaksi tersebut merupakan galaksi paling padat yang pernah ditemukan di jagat.
Dua galaksi yang dimaksud yaitu M59-UCD3 dan M85-HCC1 memiliki keunikan.
Dilansir Techtimes, Rabu 5 Agustus 2015 galaksi pertama memiliki ukuran kira-kira 200 kali lebih kecil dari Galaksi Bima Sakti, tapi lebih berat 10 ribu kali dari galaksi lainnya yang dekat dengan bumi.
Sedangkan galaksi kedua, memiliki ukuran yang hampir sama dengan galaksi pada umumnya, tapi M85-HCC1 memiliki kepadatan yang tiada banding dari galaksi yang ada.
Disebutkan kepadatan M85-HCC1 sekitar satu juta kali lebih besar dibanding galaksi lain yang diamati dari bumi. Dua galaksi tersebut masuk dalam galaksi ultracompact dwarft (UCD).
Selain itu, kedua galaksi itu memiliki kecerahan ratusan hingga ribuan kali lebih cerah dibanding galaksi pada umumnya.
Untuk menggambarkan bagaimana padatnya galaksi ini, maka saat malam hari di langit akan penuh dengan bintang-bintang, langit hampir semuanya berupa bintang. Disebutkan jutaan bintang akan memenuhi langit pada malam hari di lingkungan galaksi padat tersebut.
Studi ini telah dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters.
Perbandingan Galaksi Bima Sakti dan galaksi UCD
Dengan adanya temuan ini, para astronom kini berpikir galaksi UCD memiliki fitur menjanjikan dan luar biasa, yang bisa membantu mengungkap sejarah galaksi.
Berdasarkan pengamatan, peneliti mahasiswa itu menemukan dua galaksi tersebut merupakan galaksi muda dan berunsur logam yang berlimpah. Bentuk galaksi ini meneyerupai inti dari galaksi.
Richard Vo mengatakan sistem bintang UCD sebenarnya mudah ditemukan tapi sayangnya selama ini diabaikan oleh para peneliti selama beberapa dekade.
"Mereka bersembunyi di depan mata," kata Vo.
Dia menambahkan temuan galaksi UCD itu membuat motivasi peneliti mendalami UCD makin menggebu. Penelitian lebih lanjut dari galaksi ini yaitu analisa pergerakan bintang di tengah M59-UCD3. Hal ini untuk mencari lubang hitam besar.
Astronom Universitas San Jose, Aaron Romanowsky dikutip Space.com menyambut gembira temuan dua galaksi tersebut.
"Orang-orang telah menulis cerita sains fiksi tentang sesuatu seperti ini. Ini mantap untuk melihat benar-benar terjadi," kata Romanowsky, yang menjadi penasehat dua mahasiswa tersebut dan juga pembantu penulis studi tersebut.