6-8-1945: Bom Atom AS Hancurkan Hiroshima
- REUTERS
Tapi Jerman telah menyerah lebih dari tiga bulan sebelumnya, pada 29 April 1945. Sehingga sasaran tersisa, untuk membuktikan kehebatan senjata pemusnah massal, itu hanya tinggal Jepang.
Dikutip dari laman International Business Times, Kamis, 6 Agustus 2015, sejumlah pihak menyebut pemerintah Jepang sebenarnya sudah siap untuk menyerah, sebelum bom atom dijatuhkan di Hiroshima.
Laman History menyebut 80.000 orang tewas seketika, sebagai dampak langsung dari ledakan bom yang diberi nama "Little Boy" itu di Hiroshima, pada 6 Agustus 1945. Namun jumlahnya diyakini jauh lebih besar dari yang dilaporkan.
Sebanyak 35.000 orang terluka, kemudian lebih dari 60.000 orang akhirnya tewas beberapa bulan kemudian, akibat efek mengerikan yang ditimbulkan dari radiasi ledakan bom atom.
Harry S Truman yang menjabat presiden AS ketika itu, memutuskan digunakannya bom atom, sekalipun ketika itu pesawat-pesawat AS telah menghancurkan kota-kota di Jepang dengan bom konvensional.
Letkol Paul W. Tibbets mengangkut Little Boy dengan pesawat pembom B-29 Enola Gay, diambil dari nama ibunya, menempuh lima setengah jam perjalanan dari Pulau Tinian di Marianas ke Hiroshima.
Bom atom itu meledak pada ketinggian 1.900 kaki di atas sebuah rumah sakit, melepaskan kekuatan setara dengan 12.500 ton bom TNT. Lebih dari 60.000 bangunan hancur akibat ledakan itu.
Sementara dari 200 orang dokter yang ada di Hiroshima sebelum ledakan, hanya tersisa 20 saja yang masih hidup. Sedikitnya 1.630 perawat tewas, menyisakan hanya sekitar 150 orang perawat untuk merawat puluhan ribu korban.