Jokowi Ingin APBN 2016 Lebih Realistis

Selasa, 4 Agustus 2015 - 17:11 WIB

Oleh :

Raden Jihad Akbar,

Presiden Joko Widodo Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

Sumber :

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id

Baca Juga :

Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi

- Presiden Joko Widodo menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas kerangka perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN) 2016. Dalam rapat itu Jokowi juga membahas soal penyederhanaan dana belanja bantuan sosial (Bansos) yang akan diterapkan tahun depan.

Baca Juga :

Menkeu Pangkas Postur Belanja APBN-P 2016

"Penyaluran bantuan sosial di 2016 diharapkan juga lebih fokus di bidang pendidikan, di bidang kesehatan, dan di bidang pengurangan kemiskinan," kata Jokowi saat membuka dalam rapat tersebut di kantornya, Jakarta, Selasa 4 Agustus 2015.

Baca Juga :

Menkeu Sri Mulyani Bakal Pangkas APBN

Dia menegaskan, para pembantunya juga harus menyusun anggaran masing-masing sesuai dengan keperluan prioritas. Ruang fiskal yang tersedia harus didorong untuk pembangunan.

"Asumsi dasar ekonomi makro dengan mengikuti perkembangan ekonomi terkini, kami ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis," katanya.

Jokowi juga berpesan agar pengelolaan subsidi listrik dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) serta sumber daya lain non energi juga harus lebih dikalkulasi. Sehingga lebih tepat sasaran dan APBN yang menjadi modal pembangunan bisa lebih efektif dan efisien.

Kemudian, mengenai dana transfer daerah dan dana yang dialokasikan untuk desa, ditegaskan juga harus lebih besar dibandingkan dengan belanja di kementerian dan lembaga.

"Ini juga hati-hati pengawasan di sisi controlling di lapangan harus terus dilakukan," ungkapnya.

Baca Juga :

Halaman Selanjutnya

"Asumsi dasar ekonomi makro dengan mengikuti perkembangan ekonomi terkini, kami ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis," katanya.