Laba Indocement Turun, Ini Pemicunya
Senin, 3 Agustus 2015 - 16:06 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Laba bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk hingga Juni 2015 mencapai Rp2,31 triliun. Angka tersebut turun 8,4 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,51 triliun.
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, menyebutkan, penurunan laba tersebut disebabkan menurunnya volume penjualan domestik menjadi 8,2 juta ton pada semester I-2015 dari penjualan periode sama tahun sebelumnya sembilan juta ton.
"Penurunan ini sejalan dengan melemahnya permintaan semen domestik yang juga turun empat persen. Kondisi itu memicu pasar perseroan menurun dari 30,5 persen pada semester I-2014 menjadi 29,1 persen pada semester I-2015. Kalau volume konsumsi Indonesia turun, kami tak bisa cegah itu," ujar Christian saat ditemui di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.
Baca Juga :
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Direktur Utama Indocement, Christian Kartawijaya, menyebutkan, penurunan laba tersebut disebabkan menurunnya volume penjualan domestik menjadi 8,2 juta ton pada semester I-2015 dari penjualan periode sama tahun sebelumnya sembilan juta ton.
"Penurunan ini sejalan dengan melemahnya permintaan semen domestik yang juga turun empat persen. Kondisi itu memicu pasar perseroan menurun dari 30,5 persen pada semester I-2014 menjadi 29,1 persen pada semester I-2015. Kalau volume konsumsi Indonesia turun, kami tak bisa cegah itu," ujar Christian saat ditemui di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2015.
Selain itu, pendapatan bersih perseroan turun 6,6 persen menjadi Rp8,87 triliun dibanding semester I-2014, yang sebesar Rp9,49 triliun. Meski begitu, volume penjualan semen ekspor perseroan meningkat 72,5 persen dari 42,4 ribu ton menjadi 73,2 ribu ton.
Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) menurun 4,7 persen menjadi Rp3,06 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Semester I-2015, EBITDA tercatat Rp 3,21 triliun.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, pendapatan bersih perseroan turun 6,6 persen menjadi Rp8,87 triliun dibanding semester I-2014, yang sebesar Rp9,49 triliun. Meski begitu, volume penjualan semen ekspor perseroan meningkat 72,5 persen dari 42,4 ribu ton menjadi 73,2 ribu ton.