1-8-1498: Columbus Mendarat di 'Taman Firdaus'
- thekidswindow.co.uk
VIVA.co.id - Penjelajah Italia Christopher Columbus menjejakkan kakinya untuk pertama kali di benua Amerika, pada 1 Agustus 1498 di Semenanjung Paria. Wilayah itu, saat ini menjadi negara Venezuela di Amerika Selatan.
Dikutip dari laman History, Sabtu, 1 Agustus 2015, Columbus berpikir itu merupakan sebuah pulau, sehingga menamakannya Isla Santa yang diklaim menjadi milik Spanyol.
Columbus lahir di Genoa, Italia, pada 1451. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awalnya, namun dia tercatat bekerja sebagai seorang pelaut, kemudian menjadi pengusaha pelayaran.
Dia terobsesi dengan kemungkinan mempelopori rute barat, untuk perjalanan laut menuju Cathay (China), India, serta kepulauan dongeng berlimpah emas dan remah-remah bernama Asia.
Terutama setelah rute melalui Mesir dan Laut Merah ditutup oleh Kekaisaran Ottoman, bagi orang-orang Eropa. Bertentangan dengan pemahaman populer saat itu, orang-orang terdidik di masa Columbus meyakini bahwa Bumi itu bulat.
Kepercayaan itu didasari pada argumentasi Santo Isidore pada abad ketujuh. Walau begitu, Columbus dan banyak lainnya, masih meremehkan luas dunia, menduga Asia Timur hanya terletak di dekat Amerika Utara.
Mereka saat itu bahkan belum mengetahui adanya Samudera Pasifik. Dengan hanya Samudera Atlantik, yang dipikir Columbus terletak antara Eropa dan Hindia, dia bertemu dengan Raja Portugal John II.
Columbus membujuknya untuk mendukung perusahaan Hindia, yang disebut sebagai rencananya. Dia mendapat penolakan, lalu pergi ke Spanyol, di mana dia ditolak sedikitnya dua kali oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella.
Tapi, setelah berhasil menginvasi Kerajaan Granada pada Januari 1492, Kerajaan Spanyol yang sedang dilingkupi suasana kemenangan, setuju untuk mendukung perjalanan Columbus.
Columbus memulai pelayarannya dari Palos, Spanyol, pada 3 Agustus 1492, menggunakan tiga kapal kecil dengan nama Santa Maria, Pinta, dan Nina. Ekspedisi itu berhasil menemukan pulau pada 12 Oktober.
Temuan Columbus itu diyakini adalah Pulau Watling di Bahamas saat ini. Columbus mendarat dan mengklaimnya untuk Spanyol. Sebulan kemudian, Columbus tiba di Kuba, yang dia pikir adalah daratan China.
Lantas, pada Desember, ekspedisi membawa Columbus tiba di Hispaniola, yang ketika itu dipikirnya sebagai Jepang. Dia mendirikan koloni kecil di sana, bersama 39 awak kapalnya.
Columbus kembali ke Spanyol membawa emas, rempah-rempah, dan orang-orang Indian sebagai tawanan pada Maret 1493. Dia disambut penuh hormat oleh Kerajaan Spanyol, serta memperoleh gelar Laksamana Samudera Dunia.
Ekspedisi kedua Columbus dengan mudah mendapat dukungan. Dia menjadi orang Eropa pertama yang mengeksplorasi benua Amerika, sejak orang-orang Viking membangun koloni di Greenland dan Newfoundland pada abad ke-10.
Ekspedisi keduanya mendapat dukungan kuat, dengan satu armada besar terdiri atas 17 kapal yang mengangkut 1.500 orang. Columbus berlayar dari Cadiz pada September 1492, dalam perjalanan keduanya menemukan "Dunia Baru".
Saat kembali mendarat di Hispaniola, dia menemukan orang-orang yang dia tinggalkan untuk membentuk koloni, tewas dibantai oleh orang-orang pribumi. Kemudian, dia mendirikan koloni baru.
Melanjutkan perjalanannya, Columbus menemukan Puerto Rico, Jamaika, serta sejumlah kepulauan kecil di Karibia. Saat kembali ke Spanyol pada Juni 1496, dia tidak mendapat sambutan sehangat sebelumnya.
Hasil yang dia bawa, bahkan tidak dapat menutupi biaya dari perjalanan keduanya. Tapi, Isabella dan Ferdinand masih merasa lapar, akan kekayaan yang tersimpan di Timur, sehingga tetap mendukung Columbus.
Mereka setuju mendukung ekspedisi ketiganya, walau hanya memberikan armada kecil. Mereka menginstruksikan Columbus, yang pergi pada Mei 1498 dengan enam kapal kecil, untuk melalui sebuah selat menuju India.
Columbus menemukan Trinidad, lalu memasuki Teluk Paria di Venezuela, menancapkan bendera Spanyol di Amerika Selatan pada 1 Agustus 1498. Dia kemudian mengeksplorasi Sungai Orinoco di Venezuela.
Dia segera menyadari bahwa Venezuela bukan pulau kecil, melainkan sebuah kontinen lain seperti Eropa. Columbus yang religius, kemudian memutuskan bahwa Venezuela adalah wilayah terluar dari Taman Firdaus.