Robot Philae akan Sekarat?
- BBC
VIVA.co.id - Peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) tengah berharap bisa menjalin kontak dengan robot peneliti di permukaan komet 76P/Churyumov-Gerasimenko.
Sebab sejak mendarat di permukaan komet tersebut pada 12 November 2014, Philae tak memliki usia panjang. Setelah 60 jam mendarat Philae mengalami hibernasi dan 'mati suri'.
Kemudian tujuh bulan berikutnya, 14 Juni 2015, Philae bangun dari tidur panjang dan matu surinya. Robot sebesar mesin cuci itu bangun dan mengirimkan sinyal komunikasi dengan pesawat induknya, Rosetta, yang kini berjaga dengan mengorbit komet tersebut.
Tapi sayangnya, Philae bangun hanya sebentar saja.
Saat bangun tersebut, Philae 'menelepon' Rosetta. hanya 85 detik. Selama hampir satu setengah menit itu, Philae telah mengirimkan 300 paket telemetri bermuatan 663 Kbit.
Sejak bangun tersebut, Philae susah menunjukkan sinyal kontak lagi. Menanggapi hal ini peneliti ESA yakin robot tersebut belum mati meski mati suri lagi.
Ilmuwan Bekerja keras mengupayakan bisa menjalin kontak dengan Philae dan mereka masih belum mau menyatakan Philae mati. Peneliti masih yakin dengan robot itu meski dalam berpotensi sekarat.
"Jelas akan ada titik yang mana Philae akan dinyatakan masih beroperasi, sebelum berakhirnya misi Rosetta ada Juni 216," kata Koen Geurts, Manajer Proyek Teknis Philae dalam email kepada Mashable, dikutip Selasa 28 Juli 2015.
Namun demikian, Geurts memberikan sinyal jika dalam sampai akhir tahun ini, Philae tak menunjukkan tanda bangun dari mati surinya, peneliti mempertimbangkan untuk menetapkan robot tersebut telah mati.
"Tidak ada titik keputusan tertentu. Ini akan menjadi kombinasi penurunan suhu dan pemasukan daya. Harapan saya ini akan diputuskan dalam rentang November atau Desember. Jika tak ada kontak teratur dengan Philae, maka bisa ditetapkan," tulis dia.
Sebagai upaya menjalin kontak dengan Philae, Rosetta belum lama ini bergerak ke orbit yang lebih tinggi. Geurts mengatakan langkah ini dilakukan lantaran peneliti khawatir lingkungan debu di sekitar komet akan membahayakan pesawat tersebut.
Geurts menegaskan Rosetta berusaha keras memburu sinyal Philae selama pesawat tersebut masih beroperasi dan mengelilingi komet.
Dikatakannya, ada sudut yang dikategorikan ideal untuk mendapatkan sinyal Philae. Namun untuk menuju sudut tersebut, Rosetta akan kembali dengan rentang waktu setiap 2-3 pekan.
ESA menyebutkan upaya menjalin kontak terakhir dilakukan pada awal sampai pertengahan Juli. Pada 9 Juli, manajer misi berkomunikasi dengan Philae melalui Rosetta sekitar 12 menit. Beruntung, dalam komunikasi singkat itu, ESA mendapatkan beberapa data yang dikumpulkan Rosetta.
Tapi saat itu sambungan komunikasi jelek, hingga akhirnya komunikasi mati sepenuhnya.
Selanjutnya pada 20 Juli, pemimpin proyek Philae mengatakan optimis tentang peluang komunikasi dengan Philae lagi.
"Pendarat (Philae) jelas masih fungsional, karena mengirimkan data ke kami, meskipun pada interval tak teratur dan waktu yang tak disangka," kata Stephan Ulamec, Manajer Proyek Philae dalam pernyataanya.
Sebelumnya peneliti ESA menegaskan sistem Philae tak mengalami degradasi meski telah tertidur dan mati suri selama tujuh bulan dan bangun pada Juni 2015.