Jonan Ingin Ubah 'Wajah' Terminal Bus seperti Stasiun Kereta
Selasa, 28 Juli 2015 - 11:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan ingin mengubah kondisi terminal bus, seperti Terminal Bungur, Surabaya, dan Terminal Perboyo, Semarang, menyerupai kondisi stasiun kereta api. Sebab, Jonan melihat kondisi terminal saat ini sudah ketinggalan.
"Saya sendiri beberapa kali ke terminal bus untuk sampling, mulai dari Terminal Bungur, Surabaya, Terminal Terboyo, Semarang, juga di Jakarta, seperti Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, dan Kalideres. Memang, saya melihat terminal busnya sudah ketinggalan," kata Jonan, dalam penutupan posko terpadu tingkat nasional angkutan Lebaran tahun 2015 di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa 28 Juli 2015.
Baca Juga :
Menhub: Bandara Kulonprogo Beroperasi 2019
Dia mengatakan, lebih baik menata terminal bus menjadi lebih baik dan teratur seperti stasiun kereta api, daripada studi banding ke luar negeri untuk menata terminal bus.
"Daripada nanti banyak studi ke Hongkong, tidak ada gunanya. Begini saja, kami buat terminal bus, paling kurang sama seperti stasiun. Titik," kata Jonan.
Mantan dirut PT Kereta Api Indonesia ini bukannya tanpa alasan ingin mengubah wajah terminal. Jonan bercerita, ketika H+4 Lebaran di Terminal Terboyo, dilihatnya ada satu bus yang berangkat dari Semarang ke Surabaya, tetapi spedometer bus itu tak berfungsi. Jonan pun kesal mengetahui hal tersebut.
"Saya pikir itu tidak boleh jalan. Jadi, teman-teman dari angkutan darat ini toleransinya sudah keterlaluan," kata dia.
Kalau yang rusak itu kursi bus, Jonan pun masih bisa memaklumi. Tetapi, kalau yang rusak itu spedometer, dia tak bisa memberi toleransi. "Bahaya sekali," kata dia.
Jonan melanjutkan, kondisi terminal bus sama seperti kondisi yang ada di dalam tubuh KAI--kala dia menjabat sebagai dirut, seperti spedometer yang rusak di KRL Jabodetabek. "Menurut saya, ini yang harus dibenahi," kata dia. (asp)
Baca Juga :
Sebagian Pelabuhan di Indonesia Akan Diswastanisasi
Kebijakan itu sedang digodok oleh Kementerian BUMN dan Perhubungan.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :