KAI Tangkap 13 Calo Tiket Kereta Selama Lebaran

Barang bukti calo tiket
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menangkap 13 orang calo selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri tahun 2015.  Sejumlah calo tiket tersebut ditangkap dengan kerja sama KAI dan Bareskrim Mabes Polri. Terbatasnya kuota tiket kereta api mudik Lebaran dijadikan peluang bagi pelaku yang tidak bertanggung jawab ini.

Hal ini diterangkan oleh Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT KAI, Apriyono Wedi C. Dia mengatakan bahwa calo tersebut bisa menjual tiket hingga lebih dari 100 persen dibanding harga jual yang semestinya.

"Cari keuntungannya enggak kira-kira, calo itu menjual bisa sampai 50 persen dari harga sebenarnya, bahkan bisa-bisa lebih dari 100 persen. Penangkapan calo itu kami sudah kerja sama dengan polisi. Sebelum angkutan Lebaran itu, ada empat orang kami tangkap di Atrium Senen, lalu ada tambahan sembilan di Pasar Senen, jadi ada sekitar 13 orang," kata Apriyono, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin 27 Juli 2015.

Apriyono menjelaskan, ada berbagai macam modus atau cara bagi calo tersebut dalam melakukan aksinya. Mulai dari membeli tiket menggunakan KTP orang lain atau sistem joki. 
Jelang Libur Panjang, Tiket Kereta Sisa 30 Persen

"Modusnya sistem joki atau dia bahkan hingga mencetak tiket aspal (asli tapi palsu). Operasi mereka biasanya di Pasar Senen," kata Apriyono.
Pendaftaran Angkutan Mudik Gratis Lebaran Sudah Dibuka

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa untuk tiket palsu, pihaknya berhasil menemukan delapan kejadian. Kesempatan ini, lanjutnya, dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 
Inka Kirim Rangkaian Kereta Eksekutif untuk Lebaran

"Ada delapan kedapatan pemalsuan, delapan tiket, jarak jauh semua, itu tujuan Surabaya, si pembeli sudah mau gunakan, pas mau masuk ketahuan," ujarnya.

Meskipun masih terdapat calo, dia mengaku, pergerakan calo sudah menurun dibanding tahun lalu. Hal itu, tambahnya, sejak penerapan sistem online, keamanan menjadi lebih baik dalam mengantisipasi modus pemalsuan tiket. 

"Sejak sistem online ini karena IT kami sudah bagus. Ada pembatalan tiket kami langsung tahu. Sistem online siapa cepat dia dapat," tutur Apriyono.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya