Kemendag Akan Manfaatkan Olimpiade Tokyo

Menikmati Bunga Sakura di Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id
RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia
- Terpilihnya Tokyo sebagai tuan rumah penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020 menjadi sebuah peluang yang tidak akan disia-siakan oleh Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan.

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

"Kita harus memanfaatkan momentum itu. Produk
Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng
apparel cukup punya peluang. Ke depan, produk apparel yang harus mulai menyasar pasar Jepang adalah t -shirts, singlets,
dan
other vests
,” kata Direktur Jenderal PEN Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Rabu, 22 Juli 2015.


Menurutnya, pasar impor t
-shirts, singlets, and other vests
di Jepang pada 2014 memiliki nilai sebesar US$2,2 miliar. Sementara itu, ekspor Indonesia ke Jepang untuk produk tersebut pada periode Januari-April 2015 sebesar US$24,89 juta.


Artinya, nilai ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu US$17,46 juta.


“Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa posisi Indonesia cukup kuat di Jepang dan peluang untuk meningkatkan nilai ekspor masih terbuka lebar,” ujar Nus.


Selain itu, Nus juga mempersiapkan masuknya produk-produk makanan dan minuman halal untuk masuk pasar Jepang. Menurut data yang dilansir
Brand  Research Institute
, sekitar 350.000 wisatawan muslim berkunjung ke Jepang pada 2013. Menyongsong penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2020, diperkirakan jumlah wisatawan muslim ke Jepang akan meningkat dua kali lipat.


"Produsen makanan dan minuman halal Indonesia tidak boleh mengabaikan kesempatan ini," ucapnya.


Saat ini, pasar produk makanan halal di Jepang yaitu produk
meat and edible meat offal, of the poultry of heading
01.05
(fresh, chilled or frozen
) dan produk
fowl (Gallus domesticus) meat (prepared/preserved
). Kedua jenis produk ini memiliki pasar impor sebesar US$3,36 miliar pada 2014.


Nilai ekspor untuk produk
meat and edible meat offal
sebesar US$1,42 miliar, sedangkan nilai ekspor untuk produk
fowl (gallus domesticus) meat

adalah US$1,94 miliar. Hingga kini, ekspor Indonesia untuk kedua produk tersebut belum mampu menembus pasar impor Jepang.


Ekspor makanan ke Jepang diperkirakan akan terus tumbuh. Berdasarkan informasi dari Kantor Perwakilan RI di Tokyo, saat ini, Jepang hanya mampu  swasembada pangan sekitar 40 persen dari kebutuhan dalam negeri.


"Jepang sangat memerlukan lebih banyak impor produk makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya