16-7-1945, Bom Atom Sukses Diuji Coba
- Independent
VIVA.co.id - Pengembangan senjata pemusnah massal yang dilakukan Amerika Serikat (AS), dengan nama Proyek Manhattan, mencapai kesuksesan dengan meledaknya bom atom pertama di Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945.
Dikutip dari laman History pada 16 Juli 2015, rencana pembuatan bom uranium oleh Sekutu, telah dimulai lebih awal pada 1939, ketika seorang imigran Italia ahli fisika Enrico Fermi, bertemu dengan pejabat Angkatan Laut AS di Universitas Columbia.
Pada tahun yang sama, Albert Eisntein menulis surat pada presiden AS Franklin Roosevelt, mendukung teori bahwa reaksi berantai nuklir yang tak terkendali, memiliki potensi besar menjadi senjata pemusnah massal.
Pemerintah AS menggelontarkan dana $6.000 untuk penelitian pada Februari 1940. Setelah AS terlibat dalam Perang Dunia II, awal 1942, kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan Jerman turut mengembangkan bom uranium.
Departemen Perang AS pun semakin mendorong penelitian, mencabut semua batas untuk Proyek Manhattan. Enrico Fermi sukses membuat reaksi fusi berantai pertama di Universitas Chicago.
Tapi proyek itu baru beranjak menuju fase akhir, pada 1943 di padang pasir New Mexico, di mana Robert J Oppenheimer memulai Proyek J di Los Alamos, menyatukan teori dan praktik untuk menciptakan ledakan nuklir dari reaksi fusi.
Upaya menjadikannya sebuah bom dinyatakan sukses pada 16 Juli 1945, setelah uji ledak bom atom pertama, di lokasi yang berjarak sekitar 120 mil sebelah selatan Santa Fe.
Ledakan dengan kekuatan hingga 20.000 ton bom TNT itu, menghasilkan awan jamur raksasa setinggi 40.000 kaki atau lebih dari 12 kilometer. Pertanyaannya kemudian, adalah di mana bom akan dijatuhkan.
Jerman sebelumnya menjadi sasaran, tapi Nazi telah menyerah pada 29 April 1945, atau tiga bulan sebelum bom atom sukses diuji coba. Satu-satunya musuh yang tersisa ketika itu adalah Jepang.
(mus)