Cicipi Daging Sapi Barbekyu Ala Texas di Restoran Ini

Salah satu menu Holy Smokes.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id - Bagi Anda para pecinta daging, rasanya patut singgah ke restoran yang baru dibuka bernama Holy Smokes. Restoran yang berada di bawah naungan Ersons Food ini adalah restoran pertama dan satu-satunya yang menawarkan deretan hidangan berbahan dasar daging barbekyu asap bergaya Texas, Amerika Serikat.

Menjajal Nikmatnya Surf n' Turf Olahan Chef Buli

Ya, di sini seluruh daging yang disajikan dimasak dengan cara diasap menggunakan alat pengasap khusus yang terdiri dari dua tungku. Satu tungku berisi daging, satu tungku yang lebih kecil berisi kayu bakar yang asapnya akan mengalir secara perlahan ke tungku berikutnya dan mematangkan daging.

"Di sini kami memasak daging low and slow atau dengan suhu rendah dan waktu memasak yang lama, karena begitu lah barbekyu yang sebenarnya," ujar pemilik sekaligus chef Holy Smokes, Albert Wijaya saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Kamis malam, 9 Juli 2015

Yuk, Jelajahi Kuliner Nusantara di Sini

Terdapat beberapa pilihan menu seperti beef ribs dan short ribs atau bagian iga sapi. Ada pula ayam yang juga dimasak dengan cara diasap dalam keadaan utuh. Namun, yang menjadi andalan restoran adalah beef brisket atau daging sapi sandung lamur yang menggunakan daging bagian dada hingga tulang rusuk.

Untuk setiap 1,5 kilogram daging sapi sandung lamur, dibutuhkan proses pengasapan selama satu jam. Total waktu yang dibutuhkan untuk memasak sandung lamur di restoran ini mencapai 14 jam di suhu 92 derajat Celcius. Sedangkan iga sapi dimasak selama 4-6 jam.

Mencicipi Aneka Makanan Nusantara di Maze Market

"Barbekyu juga sangat tergantung dengan kayu bakar yang digunakan untuk pengasapan. Di sini kami menggunakan kayu buah seperti kayu rambutan dan belimbing," ujar Alberts.

Alberts yang sebelumnya telah memiliki beberapa restoran seperti The Holy Crabs, Hokkaido Ramen Santouka dan The Holy Crab Shakes itu juga mengatakan, ia tidak merebus daging terlebih dahulu seperti kebanyakan restoran barbekyu lainnya. Pasalnya, jika direbus lebih dulu maka segala nutrisi daging akan keluar dan diserap oleh air rebusan.

Sesuai dengan barbekyu tipikal masyarakat Texas, Albert memasak daging sapi sandung lamur dengan cara membalurkan dry rubs yang terdiri dari sembilan macam rempah ke seluruh permukaan daging hingga rata. Hal ini membuat bagian luar daging yang sudah matang menjadi mengeras dan berwarna kehitaman. Namun, itu bukan dikarenakan gosong, melainkan lemak daging yang telah terkaramelisasi dan bumbu rempah yang matang.

Bagian dalam daging sapi sandung lamurnya terasa begitu lezat dengan tekstur yang lembut serta juicy. Aroma dan cita rasa smokey terasa cukup intens tapi tidak mendominasi sehingga Anda masih dapat merasakan cita rasa alami daging yang segar.

Di sini Anda juga dapat menikmati seluruh menu daging bersama saus barbekyu homemade yang terbuat dari tomat, gula, cuka apel, saus worcestershire dan sejumlah rempah. Anda pun dapat memilih hidangan pendamping daging mulai dari onion straw, baked beans, mac & cheese, macaroni salad, green salad, coleslaw, kentang goreng dan jagung.

Konsep penyajiannya juga terbilang unik yang mengadaptasi konsep restoran cepat saji di mana pengunjung harus memesan makanan di counter dan langsung membayar. Staf kemudian akan memberikan pager yang bisa dibawa ke meja. Saat hidangan pesanan Anda telah siap, pager tadi akan berbunyi dan Anda bisa langsung mengambil hidangan di counter. Konsep self service ini juga berlaku saat mengambil minuman di mana Anda dapat mengambil sendiri gelas, es batu dan mengisi minuman yang Anda pilih seperti soft drinks, lemon tea atau lemonade. Minuman-minuman tadi juga bisa Anda isi ulang (refill) secara gratis.


Holy Smokes

Jl. Wolter Monginsidi No. 27, Kebayoran Baru

Jakarta Selatan 12180

Range harga: Rp88 ribu-Rp278 ribu.

Asam-asam iga sapi

Simak Tips Jitu Memasak Asam-asam Iga sapi

Ganti daging biasa dengan daging iga sapi yang lebih empuk dan lezat.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016