Bos Facebook Memuji Pusat Data Tenaga Angin

Pusat data baru Facebook
Sumber :
  • www.latimes.com

VIVA.co.id - Facebook menelurkan inovasinya dalam pemanfaatan energi terbarukan dalam bidang teknologi. Situs jejaring sosial terbesar di dunia itu mengumumkan segera membangun pusat data baru di Fort Worth, Texas.

Menariknya, pusat data kelima Facebook ini akan dipasok dengan menggunakan energi terbarukan. Pembangunan pusat data baru ini mendapat perhatian dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

"Fort Worth akan menjadi salah satu pusat data yang energinya paling efisien dan maju di dunia," tulis bos Facebook itu di halaman akun Facebooknya, Rabu 8 Juli 2015.

Zuckerberg menyebutkan, pusat data di Texas itu akan menggunakan energi terbarukan sepenuhnya dan akan menambahkan 200 megawatt enegi angin baru ke pembangkit listrik Texas.

"Pusat data itu akan dibangun menggunakan hardware yang dirancang dan dikembangkan melalui Open Compute Project," tulis Zuckerberg.

Sayangnya, dikutip dari Latimes, Facebook enggan mengungkapkan sumber energi terbarukan yang lain selain energi angin. Facebook juga tak membeberkan berapa megawatt daya yang dikonsumsi pusat data tersebut.

Pusat data Fort Worth itu menjadi pusat data kedua Facebook yang menggunakan energi terbarukan.

Pembangunan Pusat data Fort Worth diprediksi menelan biaya hingga US$1 miliar. Dengan membangun pusat data berbasis energi terbarukan itu, Facebook mengaku kian hemat. Pada pusat data berbasis energi perbarukan sebelumnya, Facebook bisa menyimpan US$2 miliar selama tiga tahun terakhir.

Perusahaan teknologi dunia memang saat ini mulai mengadopsi energi terbarukan. Google misalnya, sepakat untuk berinvestasi lebih dari US$2 miliar untuk proyek energi bersih, dengan lebih memanfaatkan sumber energi terbarukan.

"Energi terbarukan 100 persen secara cepat menjadi standar baru bagi tiap perusahaan yang ingin mendayai operasi mereka secara berkelanjutan, khususnya di sektor IT," kata David Pomerantz, Juru Kampanye Senior Energi dan Iklim Greenpeace. (asp)

Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya