Dilema Krisis Ekonomi Yunani

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menjelaskan, Yunani saat ini dihadapkan pada pilihan sulit dalam mengatasi krisis yang sudah terlanjur mengerogoti sendi-sendi perekonomiannya.

Migran Tewas Akibat Kebakaran di Kamp Pengungsi Yunani
Seperti diketahui, hasil referendum rakyat yang menolak tawaran dana talangan (bailout) pada kreditur semakin menambah panjang permasalahan ekonomi Yunani. Hal ini semakin menguatkan asumsi bahwa negara tersebut tidak lama lagi akan terdepak dari zona Uni Eropa.

Kedatangan Obama ke Yunani Disambut Demonstrasi
Bambang menjelaskan konsekuensinya apabila Yunani tetap berada di dalam zona Eropa, mereka harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dan European Central Bank (ECB) selaku kreditur utama.

Yunani Akan Bangun Masjid Besar di Athena
"Mereka harus ikuti austerity measure (syarat bailout), kan enggak enak karena ada pemotongan biaya untuk sosial," kata Bambang di gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 6 Juli 2015.

Sementara itu, apabila Yunani menolaknya dan berakhir dengan keputusan keluar dari Uni Eropa, Bambang mengatakan, mereka akan kesulitan mendapatkan sumber pembiayaan. Sebab, kondisi Yunani saat ini masih terlilit hutang dalam jumlah besar.

"Ini agak sulit. Karena enggak ada yang mau minjemin lagi. Mereka (Yunani) tidak mau bayar ke IMF dan ECB. Jadi dilema," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya