Cara Jadi Miliarder Sebelum Usia 30
- REUTERS/Robert Galbraith/Files
VIVA.co.id - Utang merupakan masalah sehari-hari yang dihadapi anak muda. Kalimat itu didasarkan oleh survei pada tahun 2014 di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Wells Fargo.
Dalam survei itu didapatkan, sekita 42 persen generasi milenium—populer dengan sebutan generasi Y—ternyata mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah utang.
Padahal, beberapa di antara mereka bisa membuktikan bisa menjadi miliarder di usia 30 tahun.
Dari survei itu pun, sekitar 47 persen dari mereka mengalokasikan sebagian atau lebih dari penghasilannya untuk membayar tagihan utangnya, termasuk didalamnya kartu kredit, kendaraan dan medis.
Menariknya, walaupun hampir dari setengah populasi kaum muda di Amerika Serikat mengalami kasus ini, negara ini juga menghasilkan banyak miliarder muda dan terkenal di dunia.
Misalnya saja pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang baru menginjak usia 31 tahun pada 2015 ini. Kekayaan bersihnya ditaksir oleh Forbes sebesar US$34,8 miliar atau setara dengan Rp464 triliun.
Selain itu ada pula pendiri Twitter, Jack Dorsey, yang juga masih berusia 30-an. Menurut Forbes, kekayaan bersihnya tercatat sebesar US$2,7 miliar atau sekitar Rp36 triliun. Keduanya bukan berasal dari keluarga kelas atas.
Suksesnya para entrepreneur muda tersebut ternyata menjadi inspirasi bagi para pengusaha dari generasi Y di berbagai negara.
Apakah Anda termasuk kaum muda yang ingin sukses menjadi miliarder di usia 30 tahun seperti mereka? Berikut adalah beberapa cara yang dapat diaplikasikan:
Coba ikuti aliran uang
Tidak ada jalan pintas untuk menjadi seorang miliarder. Terlebih dalam keadaan ekonomi seperti saat ini. Karena itu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan penghasilan yang Anda miliki sekarang dan terus-menerus melakukannya.
Coba carilah kesempatan yang muncul di tempat kerja atau pekerjaan sampingan yang dapat meningkatkan penghasilan saat ini.
Misalnya, bila pekerjaan utama Anda adalah seorang pengajar atau dosen di sebuah universitas. Cari peluang usaha di bidang tersebut seperti mengadakan sebuah penelitian, atau menambah penghasilan dari pekerjaan lain seperti menjadi konsultan bagi perusahaan tertentu.
Pekerjaan apa pun yang dipilih, usahakan untuk mendapatkan peningkatan penghasilan total per bulan yang setimpal dari pekerjaan tambahan tersebut.
Jangan simpan di bawah bantal
Banyak miliarder tidak membeli barang mewah sampai mereka memiliki aliran kas dan simpanan yang terjamin untuk hari tuanya. Sebagian dari mereka bahkan tetap tampil biasa-biasa saja ketika sudah kaya raya.
Karena itu, jika ada yang membuat mereka dikenal, sudah tentu bukan sekadar barang mewah yang dimilikinya, namun yang lebih penting adalah etos kerja mereka yang luar biasa dan menabung dari kelebihan uang yang didapatkannya ini.
Itulah alasan kenapa kita perlu cari cara sisihkan gaji untuk ditabung. Sebab uang yang kita simpan tersebut dapat bertumbuh dengan aman.
Simpanlah dana tersebut ke dalam jenis produk finansial yang dapat terus bertumbuh.
Kecenderungan para miliarder adalah mereka tetap menyisihkan sebagian uangnya bahkan ketika mereka sedang mengalami penurunan penghasilan. Dengan demikian, kekayaan mereka bisa terus bertambah.
Contohnya, jika total penghasilan Anda saat berusia awal 20-an adalah Rp10 juta per bulan dan bisa menabung sebesar Rp6 juta per bulan. Maka, dalam waktu lima belas tahun, bila didepositokan dengan tingkat bunga tetap 7persen, tabungan tersebut sudah sekitar Rp1,8 miliar, lebih besar Rp685 juta dibandingkan Anda hanya menyimpannya di bawah bantal.
Berani investasi
Banyak orang yang masih takut untuk berinvestasi. Padahal saat memulai investasi pertama kali, Anda tidak harus sepenuhnya menggunakan uang pribadi.
Investor terkenal seperti Warren Buffet sekalipun, perlu meminjam uang dari orang-orang terdekatnya ketika masih muda. Karena itu, coba gunakan pinjaman dana yang bisa didapatkan untuk menghasilkan uang dari investasi yang dilakukan dan bagilah keuntungannya untuk diri sendiri dan sang pemberi modal.
Secara garis besar, cobalah untuk melakukan penanaman dana di tempat-tempat yang menjanjikan dan kenali pula risiko keuangan yang bisa timbul dari investasi tersebut.
Baca juga: 4 Langkah Jitu untuk Berhemat?
Ciptakan bisnis
Saat dana simpanan dan investasi yang dilakukan terlihat terlalu besar sehingga tidak sanggup untuk dikelola dengan baik oleh diri sendiri dan perencana keuangan, berarti sudah waktunya untuk mendirikan bisnis sendiri.
Tujuannya, dana yang dikelola dapat diinvestasikan dengan lebih baik lagi dan bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, orang-orang terdekat yang berperan—baik sebagai investor, maupun sebagai manajer—di perusahaan ini juga bisa turut mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan.
Baca juga:Â Strategi Cerdas Memulai Karir Sebagai Pengusaha Mandiri?
Menjadi miliarder di usia 30 tahun bisa dikatakan adalah sebuah impian setiap orang. Namun, hal yang membedakan adalah konsistensi dan kerja keras di dalam merealiasikan mimpi tersebut.
Bagi para pemuda yang ingin menjadi milarder di usia 30-an, mulailah langkah-langkah di atas dari sekarang dan teruslah mengejar cita-cita tersebut tanpa menyerah.