Ilmuwan Desak Dunia Percepat Temukan Asteroid Mematikan
Rabu, 1 Juli 2015 - 10:46 WIB
Sumber :
- http://www.onvsoff.com
VIVA.co.id
- Kondisi dunia yang kian terancam membuat para ilmuwan mendesak dunia agar secepatnya mampu mendeteksi asteroid yang mengancam. Menurut mereka pencarian asteroid mematikan bagi bumi harus dipercepat 100 kali lipat.
Ungkapan itu mewarnai aksi yang digalang para ilmuwan dunia dengan nama Asteroid Day. Event itu diharap akan meningkatkan kesadaran banyak orang untuk segera membantu melindungi bumi. Astronom kerajaan Inggris bernama Lord Rees dan mantan gitaris band Queen, Brian May, telah menyematkan nama mereka dalam 'Deklarasi 100X'.
Deklarasi itu dibuat agar para pemimpin dunia mau bergegas dan menyadari adanya potensi bahaya dari asteroid yang masuk ke bumi. Selain dua nama itu, disebut juga nama Peter Gabriel, Richard Dawkins, Brian COx dan Eileen Coleen, komandan pesawat luar angkasa wanita pertama dari NASA.
Baca Juga :
Bumi Dibayangi Dua Komet Pekan Ini
Ungkapan itu mewarnai aksi yang digalang para ilmuwan dunia dengan nama Asteroid Day. Event itu diharap akan meningkatkan kesadaran banyak orang untuk segera membantu melindungi bumi. Astronom kerajaan Inggris bernama Lord Rees dan mantan gitaris band Queen, Brian May, telah menyematkan nama mereka dalam 'Deklarasi 100X'.
Deklarasi itu dibuat agar para pemimpin dunia mau bergegas dan menyadari adanya potensi bahaya dari asteroid yang masuk ke bumi. Selain dua nama itu, disebut juga nama Peter Gabriel, Richard Dawkins, Brian COx dan Eileen Coleen, komandan pesawat luar angkasa wanita pertama dari NASA.
"TUjuannya untuk meningkatkan kesadarran publik dan pemerintah dunia untuk memahami fakta bahwa kita sedang dalan ancaman serius dari hantaman meteor. Memang sudah ada beberapa film yang menjelaskan hal tersebut namun ini lebih serius dari itu," ujar May, seperti dikutip dari
The Guardian
, Rabu 1 Juli 2015.
Asteroid Day merupakan perayaan dari peristiwa hantaman asteroid yang pernah terjadi 1908 lalu. Kala itu, batu luar angkasa seluas 40 meter memasuki atmosfer dan jatuh di Tunguska, Siberia, dengan kecepatan 33.500 mil per jam. Batu luar angkasa itu meledak dan mengeluarkan ledakan besar bom hidrogen yang menghancurkan seluruh lingkungan dengan jarak 2.000 kilometer per segi di sekitarnya.
Dari observasi yang dilakukan di teleskop penelitian di bumi, peneliti memperkirakan ada jutaan asteroid yang dipercaya bisa menabrak bumi suatu hari nanti. Hanya saja, baru sekitar 10.000 asteroid yang bisa dilacak dan diketahui posisinya. Artinya, masih ada 99 persen asteroid lagi yang bisa berpotensi menghancurkan planet bumi.
"Mereka merupakan ancaman yang nyata. Untuk pertama kalinya saya katakan, sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan sesuatu dalam upaya mengurangi ancaman tersebut," ujar Lord Rees.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"TUjuannya untuk meningkatkan kesadarran publik dan pemerintah dunia untuk memahami fakta bahwa kita sedang dalan ancaman serius dari hantaman meteor. Memang sudah ada beberapa film yang menjelaskan hal tersebut namun ini lebih serius dari itu," ujar May, seperti dikutip dari