Warga Hong Kong Protes 'Tarian Tante'
Rabu, 1 Juli 2015 - 10:07 WIB
Sumber :
- Shanghaiist
VIVA.co.id
- Masyarakat di sekitar wilayah pedestrian Sai Yeung Choi, pada jantung distrik Mong Kong yang sibuk di Hong Kong, mengeluhkan aksi para tante yang menari di area terbuka publik.
Dilansir dari
Shanghaiist
, Rabu, 1 Juli 2015, mereka bahkan menuduh 'tarian tante' itu hanya kedok, dari upaya para wanita paruh baya itu menjual diri, dengan berpura-pura sebagai penari.
Sebenarnya kegiatan para wanita paruh baya menari di lapangan itu, awalnya merupakan aktivitas yang sedang populer di China daratan, yang kini menyebar ke Hong Kong.
Pemimpin perusahaan penerbitan Subculture Ltd, Jimmy Pang Chi-ming, menyebut 'tarian tante' itu mulai muncul awal 2014, yang dilakukan oleh para penampilan yang biasa.
Tapi dalam enam bulan terakhir, muncul beberapa kelompok tarian lain, sebagian mengenakan pakaian terbuka, serta terlihat menggoda pria paruh baya, yang memberikan saweran.
Jimmy juga mengaku melihat sepasang penari, menggoda laki-laki yang lewat, bertanya dan menyentuh mereka. Kelompok-kelompok baru itu yang diduga memiliki motif tersembunyi, dan mungkin terkait prostitusi.
Salah satu penari di Sai Yeung Choi, bernama Sunny, juga mengakui kelompok penari baru yang diiringi musik sangat keras, membuat kesal para penari lain di wilayah itu.
Baca Juga :
Seniman Indonesia-Norwegia 'Getarkan' Kota Oslo
Baca Juga :
Purwakarta Bersiap Gelar Acara Budaya Dunia
Sebenarnya kegiatan para wanita paruh baya menari di lapangan itu, awalnya merupakan aktivitas yang sedang populer di China daratan, yang kini menyebar ke Hong Kong.
Pemimpin perusahaan penerbitan Subculture Ltd, Jimmy Pang Chi-ming, menyebut 'tarian tante' itu mulai muncul awal 2014, yang dilakukan oleh para penampilan yang biasa.
Tapi dalam enam bulan terakhir, muncul beberapa kelompok tarian lain, sebagian mengenakan pakaian terbuka, serta terlihat menggoda pria paruh baya, yang memberikan saweran.
Jimmy juga mengaku melihat sepasang penari, menggoda laki-laki yang lewat, bertanya dan menyentuh mereka. Kelompok-kelompok baru itu yang diduga memiliki motif tersembunyi, dan mungkin terkait prostitusi.
Salah satu penari di Sai Yeung Choi, bernama Sunny, juga mengakui kelompok penari baru yang diiringi musik sangat keras, membuat kesal para penari lain di wilayah itu.
Baca Juga :
Meriahnya Indonesia Menari
Acara ini mencari pemenang dengan tawaran hadiah Rp100 juta.
VIVA.co.id
22 November 2015
Baca Juga :