Kurang Setahun, Tiga Roket Gagal Kirim Suplai ke ISS
Senin, 29 Juni 2015 - 14:16 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Meledaknya roket Falcon 9 milik SpaceX menandakan adanya 'krisis' yang menimpa Badan Antariksa Amerika Serikat. Sebab, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, setidaknya ada tiga peristiwa yang menarik perhatian terkait gagalnya peluncuran roket.
Dilansir
Forbes
, Senin 29 Juni 2015, peristiwa pertama terjadi ketika roket Orbital-ATK Antares meledak di landasan peluncuran. Lalu, diikuti oleh roket dari Badan Antarika Rusia, yang kehilangan kendali usai peluncuran menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Terakhir, meledaknya Falcon 9 di angkasa, kemarin.
Ketiga roket tersebut merupakan kargo untuk mensuplai kebutuhan para astronaut yang sedang bertugas di ISS, termasuk salah satunya berisi persediaan bahan pokok makanan.
Meski demikian, pihak NASA enggan menyebutkan ketiga peristiwa tersebut sebagai ancaman terhadap keberlangsungan misi antariksanya.
"Ini benar-benar tidak ada kesamaan dari tiga perisitiwa tersebut. Ini hanya, karena faktor lingkungan," ujar Asosiasi Administrator NASA, William H. Gerstenmaier.
Mengenai pasokan pangan untuk para astronout yang bertugas di ISS, NASA mengungkapkan kalau persediaan kebutuhan pokok mereka masih tersedia hingga akhir bulan Oktober 2015.
"Kami kecewa dengan hilangnya SpaceX yang berisi kargo untuk memasok ke ISS. Namun, astronaut aman karena punya persedian untuk beberapa bulan ke depan. Kami akan bekerjasama dengan SpaceX untuk memahami apa yang terjadi, memperbaiki masalah, dan kembali ke penerbangan," ujar NASA.
Sejauh ini, NASA tetap menjalankan misi pengiriman kargo menuju ISS meski telah mengalami kegagalan. Dijadwalkan, pada 3 Juli nanti sebuah roket miliki Rusia akan meluncur ke ISS. Begitu juga, pada 22 Juli, stasiun antariksa tersebut akan mendapatkan anggota awak tambahan, serta HTV Jepang akan merapat ke ISS di Agustus. (asp)
Baca Juga :
Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa
Baca Juga :
Teleskop Penemu 1.000 Planet Rusak Lagi
Ketiga roket tersebut merupakan kargo untuk mensuplai kebutuhan para astronaut yang sedang bertugas di ISS, termasuk salah satunya berisi persediaan bahan pokok makanan.
Meski demikian, pihak NASA enggan menyebutkan ketiga peristiwa tersebut sebagai ancaman terhadap keberlangsungan misi antariksanya.
"Ini benar-benar tidak ada kesamaan dari tiga perisitiwa tersebut. Ini hanya, karena faktor lingkungan," ujar Asosiasi Administrator NASA, William H. Gerstenmaier.
Mengenai pasokan pangan untuk para astronout yang bertugas di ISS, NASA mengungkapkan kalau persediaan kebutuhan pokok mereka masih tersedia hingga akhir bulan Oktober 2015.
"Kami kecewa dengan hilangnya SpaceX yang berisi kargo untuk memasok ke ISS. Namun, astronaut aman karena punya persedian untuk beberapa bulan ke depan. Kami akan bekerjasama dengan SpaceX untuk memahami apa yang terjadi, memperbaiki masalah, dan kembali ke penerbangan," ujar NASA.
Sejauh ini, NASA tetap menjalankan misi pengiriman kargo menuju ISS meski telah mengalami kegagalan. Dijadwalkan, pada 3 Juli nanti sebuah roket miliki Rusia akan meluncur ke ISS. Begitu juga, pada 22 Juli, stasiun antariksa tersebut akan mendapatkan anggota awak tambahan, serta HTV Jepang akan merapat ke ISS di Agustus. (asp)
Baca Juga :
2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan
Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
Baca Juga :