Pesawat Jet Portabel Siap Dijual Tahun Depan
Senin, 29 Juni 2015 - 14:06 WIB
Sumber :
- PRImage
VIVA.co.id
- Ingin terbang kapan saja, ke mana saja, dengan kendaraan pribadi? Simpanlah uang, karena jet portabel akan mulai dijual pertengahan tahun depan.
Pesawat jet pribadi yang bisa digunakan oleh satu orang, atau yang disebut jetpack , akan dijual pada pertengahan 2016. Harga
Baca Juga :
Begini Rupa Api Jenis Baru
Baca Juga :
Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal
Pesawat jet pribadi yang bisa digunakan oleh satu orang, atau yang disebut jetpack , akan dijual pada pertengahan 2016. Harga
jetpack
itu sekitar US$114 ribu, atau sekitar Rp1,5 miliar per unit.
Penjualan akan dilakukan secara langsung oleh produsen
jetpack
yang berbasis di New Zealand, Martin Aircraft. Mereka diketahui telah siap menampung pembeli pada 2016, setelah melakukan serangkaian uji coba sejak 2011.
Perangkat ini dinamai Martin Jetpack, sebuah perangkat yang bisa membawa penggunanya terbang. Martin Jetpack dioperasikan menggunakan bahan bakar biasa, dilengkapi juga dengan dua buah kipas di kedua sisinya, sehingga bisa mengangkat muatan dengan berat tidak lebih dari 120 kilogram. Martin Jetpack bisa terbang dengan kecepatan 74 kilometer per jam.
Jetpack
itu diprogram untuk bisa terbang selama 30 menit sekali waktu. Bodinya terbuat dari campuran serat karbon superkuat dan aluminium. Ada juga parasut di dalam
jetpack
itu, yang bisa mengembang sendiri jika terjadi sesuatu hal yang buruk terhadap pengendaranya.
Martin Aircraft mengatakan jika kendaraan itu bisa terbang dengan ketinggian 1.000 meter, meskipun dalam uji coba membuktikan bisa terbang lebih dari itu, atau lebih dari 1.500 meter.
Dilansir melalui
Science Alert
, Senin 29 Juni 2015, yang menarik dari
jetpack
ini adalah kemampuannya untuk tinggal landas dan mendarat dalam posisi vertikal. Bahkan, bisa dioperasikan dalam jarak yang terbatas, baik antargedung, dekat dengan permukaan tanah, atau di hutan.
"Walaupun
jetpack
ini sangat mahal, target konsumen kami bukanlah orang-orang kaya, melainkan pekerja di pelayanan darurat, atau mereka yang berkewajiban untuk berada di situasi darurat secepat mungkin untuk melaksanakan tugas, seperti petugas penyelamat, ambulans, atau yang sejenisnya," ujar
Chief Executive Officer
(CEO) Martin Aircraft, Peter Coker. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
jetpack