Ziarah Ramadhan, Berkunjung ke Makam Sultan Malikussaleh
Minggu, 28 Juni 2015 - 13:39 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Zulfikar Husein/ Lhoksemawe
VIVA.co.id
- Ramadhan merupakan bulan suci yang banyak dimanfaatkan umat Islam untuk melakukan banyak ibadah. Bahkan, saat berwisata, kebanyakan umat muslim pun memilih melakukan ziarah ke makam bersejarah, salah satunya, Makam Sultan Malikussaleh.
Saat bulan Ramadhan, makam ini sering dikunjungi peziaarah. Meski tak seramai hari biasa, namun makam ini tak pernah sepi pendatang.
Tempat ini, merupakan makam dan bekas istana Sultan Malik Al-Saleh atau Malikussaleh, pendiri Kerajaan Pasai, kerajaan Islam pertama di AsiaTenggara.
Baca Juga :
Tiga Keutamaan Berziarah ke Makam Rasulullah SAW
Saat bulan Ramadhan, makam ini sering dikunjungi peziaarah. Meski tak seramai hari biasa, namun makam ini tak pernah sepi pendatang.
Tempat ini, merupakan makam dan bekas istana Sultan Malik Al-Saleh atau Malikussaleh, pendiri Kerajaan Pasai, kerajaan Islam pertama di AsiaTenggara.
Mendatangi makam tersebut, banyak kegiatan yang dilakukan pengunjung, termasuk melaksanakan ibadah seperti mengaji dan salat di lokasi wisata sejarah tersebut.
“Makam ini (Malikussaleh) tak pernah sepi, pengunjungnya nggak tentu kadang ramai kadang tidak. Tapi setiap hari paling sedikit itu tiga sampai lima orang pasti ada yang berkunjung,” ujar Ramadhan, warga sekitar makam Sultan Malikussaleh, Sabtu, 27 Juni 2015.
Jika pada saat hari-hari biasa atau bukan dalam bulan Ramadhan, makam sultan yang terletak di desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal, namun sejumlah wisatawan asing juga datang ke makam tersebut.
“Kalau bukan bulan puasa cukup ramai, tidak cuma orang sini, atau orang Aceh saja, kadang ada yang datang dari Medan, dari Jawa, bahkan dari Malaysia dan dari Brunai,” kata Ramadhan.
Sultan Malikussalehj atau Malik As Saleh sendiri adalah raja di Kerajaan Islam Pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Malikussaleh memimpin Samudera Pasai sejak tahun 1267, ia menjadikan Samudera Pasai sebagai pusat perkembangan Islam nusantara dan juga pusat perdagangan.
Malikussaleh merupakan keturunan dari Sukee Imuem Peuet (sebutan untuk keturunan empat maharaja). Sukee Imuem Peut tersebut adalah maharaja bersaudara yang mendirikan kerajaan-kerajaan Aceh pertama sebelum masuknya Islam.
Tak hanya Malikussaleh, di Kecamatan Samudera Gedong tersebut juga terdapat sejumlah makam bersejarah lainnya. Diantaranya makam Ratu Nahrisyah, Makam Tengku Sidi Abdullah Tajumilah, Makam Tengku Peut Ploh Peut, dan sejumlah makam bersejarah lainnya. Beberapa di antaranya bahkan terdapat di dalam sungai atau tambak milik warga. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mendatangi makam tersebut, banyak kegiatan yang dilakukan pengunjung, termasuk melaksanakan ibadah seperti mengaji dan salat di lokasi wisata sejarah tersebut.