Tama, si Kucing Kepala Stasiun Tutup Usia

Tama, kucing yang menjabat sebagai kepala stasiun di Jepang, tutup usia
Sumber :
  • Dok. Kishi Railway Station

VIVA.co.id – Masyarakat Negeri Sakura, Jepang, berduka atas meninggalnya seekor kucing pesohor. Tama, nama kucing itu, punya jabatan yang unik.

Bukan sekadar peliharaan biasa, Tama adalah kepala stasiun Kishi, di perfektur Wakayama, Jepang. Berkat Tama, kota kecil di Jepang yang hampir terlupakan keberadaannya itu, kini jadi destinasi populer.

Adapun dilansir Strait Times, Tama meninggal akibat gagal jantung dan komplikasi penyakit karena usia tua. Saat meninggal, Tama berusia 16 tahun.

Juru bicara Wakayama Electric Railway, Yoshiko Yamaki, mengatakan, Tama awalnya menderita sinus. “Dia sakit sinus sejak sebulan lalu, tapi dia tetap energik hingga akhir hidupnya,” kata dia.

Kucing bermotif kembang telon itu dianggap pahlawan karena berhasil menyelamatkan stasiun Kishi dari kebangkrutan. Kisah heroik Tama dimulai pada 2006.

7 Suku yang Memiliki Tradisi Unik dan Aneh di Dunia, Bisa Pinjam Istri

Pada waktu itu perusahaan kereta api yang melayani jalur Wakayama mengalami kerugian. Imbasnya, mereka harus merelakan kehilangan sumber daya manusia.

Salah satu karyawan terakhir di Kishi, akhirnya menyerahkan mantel dan topi kepala stasiun pada Tama yang memang tinggal di sana.

Tidak dinyana, di bawah "kepemimpinan" Tama, stasiun itu justru ramai dikunjungi orang. Tujuannya, tentu saja melihat kepala stasiun tidak biasa yang mondar-mandir di Kishi mengenakan topi lucu dan seragam khusus Wakayama Electric Railway.

Dengan segera, Tama sohor ke seantero Jepang, sehingga perusahaan kereta api memutuskan membuat merchandise berdasarkan tingkah polah Tama, dan jabatannya yang bergengsi sebagai kepala stasiun.

Setahun menjabat, Tama berhasil menyedot lebih dari 55 ribu pengunjung ke Kishi dan menyuntikkan pundi-pundi sebesar 1,1 miliar yen atau setara Rp159,9 miliar pada ekonomi setempat.

Tidak hanya dipuja di kotanya, Tama juga jadi ikon wisata Jepang. Bahkan, berita  meninggalnya Tama mendapat perhatian dari wali kota Wakayama serta presiden perusahaan kereta api yang mengirimkan karangan bunga besar.

Mereka juga akan mengadakan upacara pemakaman bagi Tama di Stasiun Kishi pada Minggu, 28 Juni 2015. (art)