Missing Link Antara Keikhlasan dan Uang
Sabtu, 27 Juni 2015 - 07:17 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Kadang kita heran kenapa banyak yang mengajarkan keikhlasan, bukankah yang dibutuhkan adalah uang. Lalu bagaimana hubungannya antara missing link, keikhlasan dengan uang? Seperti teori Darwin ada mata rantai yang hilang. Seperti kera berevolusi menjadi manusia.
Penjelasannya kira-kira begini. Zaman dulu uang identik dengan raja. Nah kita tidak mungkin menceritakan perilaku raja bukan. Seperti kisah Bill Clinton dan Monica Lewinsky. Tidak mungkin dibahas hal-hal tentang kelakuan raja.
Bahkan zaman dulu memandang Raja saja dilarang. Rakyat menunduk. Oleh karena itu banyak buku-buku kuno menggambarkan puisi dan prosa mengajarkan ilmu yang sebenarnya ditujukan untuk raja. Namun tidak bisa secara langsung. Misalnya sastrawan membuat seni pertunjukan Reog. Itu bermaksud menyindir Raja yang ketika itu tunduk kepada Putri Champa dari Kamboja.
Jadi seni sastra mengenai ilmu kekuasaan dan pola pikir Raja sudah ada. Mengapa ilmu kekuasaan sering diajarkan melalui pendeta penasihat Raja? Karena Raja sering keburu nafsu. Ibarat tim sepakbola dia lebih cenderung menyerang berdasarkan kekuatan ambisi. Sedangkan kebenaran sebaliknya didasarkan pada keikhlasan.
Oleh karena itu daripada mengajarkan ambisi itu secara naluriah sudah otomatis bakatnya manusia, lebih baik mengajarkan mata uang yang bernilai tinggi di mata Raja. Yaitu kebenaran yang didasarkan pada keikhlasan.
Baca Juga :
Indonesia Akan Bangun Pusat Logistik Halal
Uang atau kekuasaan itu seperti sosok Raja. Apa yang terjadi? Semua orang disekeliling raja akan memojokkan, menindas, memfitnah, dan lain-lain. Itulah sisi luar kekuasaan. Namun kalau Anda ingin disamping Raja, bagaimana Raja menilai Anda? Tidak mungkin Anda menunjukkan ambisi bukan? Pasti sudah banyak di kerajaan.
Baca Juga :
Menguak Persoalan Utama Logistik Nasional
Sebelum Anda diajak duduk disamping raja, Anda harus menunjukkan keikhlasan total. Sebelum masuk kamar raja, sudah ratusan orang dibunuh entah karena rebutan ambisi, atau karena kesalahpahaman.
Uang yang besar didasarkan pada kebutuhan Raja, yaitu kebutuhan akan kebenaran. Jadi seperti magnet, uang itu tertarik oleh kebenaran. Kebenaran yang absolute dari sikap bebas kepentingan. Semakin Anda murni dan tulus ikhlas, maka semua persoalan menjadi mudah.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Ex Vice President Director PT Lotteria Indonesia. Konsultan dan Motivator tentang Paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku Manajemen. Buku terbaru eBook Money intelligent 3 Apakah itu Uang. Untuk memiliki eBook silakan email goenardjoadi@gmail.com
Ex Vice President Director PT Lotteria Indonesia. Konsultan dan Motivator tentang Paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku Manajemen. Buku terbaru eBook Money intelligent 3 Apakah itu Uang. Untuk memiliki eBook silakan email goenardjoadi@gmail.com
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelum Anda diajak duduk disamping raja, Anda harus menunjukkan keikhlasan total. Sebelum masuk kamar raja, sudah ratusan orang dibunuh entah karena rebutan ambisi, atau karena kesalahpahaman.