Ditemukan Nenek Moyang Kura-Kura Baru
Jumat, 26 Juni 2015 - 07:59 WIB
Sumber :
- Mirror
VIVA.co.id
- Sebuah fosil diduga sebagai bentuk primitif dari kura-kura. Bahkan fosil berusia 240 juta tahun lalu itu dianggap sebagai nenek moyang hewan bercangkang itu.
Fosil mahluk yang hidup di jaman Triasik ditemukan di Jerman. Triasik merupakan periode dinosaurus mulai muncul. Dipercaya fosil ini bisa memberikan petunjuk mengenai kura-kura di masa awal kehidupannya di bumi.
Baca Juga :
Ilmuwan Berambisi Ciptakan Dinosaurus dari Ayam
Baca Juga :
Dinosaurus Jenis Baru Pengungkap Evolusi Baru
Dikatakan Schoch, spesies ini hidup di lingkungan berair atau semi-air, mirip seperti rawa atau danau. Dia memperkirakan, tulang keras yang ada di spesies itu kemudian berevolusi sebagai pelindung untuk membuat mereka bertahan hidup di air.
"Pappochelys memberikan tahap baru dalam evolusi pada tubuh kura-kura. Ini juga sebagai bukti adanya hubungan diapsid dengan kura-kura," ujar Dr Hans-Dieter Sues at the Smithsonian National Museum of Natural History di Washington. Temuan mereka berdua telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Fosil Pappochelys banyak ditemukan di bebatuan wilayah Schumann, desa Eschenau, deat Nuremberg, Jerman. Di periode Triasic, wilayah ini dikenal sebagai danau.
Ilmuwan percaya, Pappochelys tumbuh dewasan dengan ukuran sekitar 20 centimeter. Di mulutnya terdapat gigi bertaring, tidak seperti kura-kura sekarang yang juga memiliki paruh. Dikatakan ilmuwan, spesies ini merupakan penggambaran dari dua nenek moyang kura-kura lainnya, yakni Odontochelys yang hidup di 220 tahun lalu di China, dan Eunotosaurus dari Afrika Selatan yang hidup 260 juta tahun lalu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikatakan Schoch, spesies ini hidup di lingkungan berair atau semi-air, mirip seperti rawa atau danau. Dia memperkirakan, tulang keras yang ada di spesies itu kemudian berevolusi sebagai pelindung untuk membuat mereka bertahan hidup di air.