Neanderthal dan Manusia Modern 'Kawin' di Eropa

Manusia Neanderthal yang ditemukan di Jerman pada tahun 1856
Sumber :
  • http://id.cutpen.com
VIVA.co.id
- Sebuah analisa dari DNA fosil berumur 40.000 tahun membantah teori yang selama ini diyakini. Manusia modern dan Neanderthal dipercaya 'bertemu' dan kawin di Eropa.


Studi sebelumnya menunjukkan jika nenek moyang manusia bercampur dengan manusia purba Neanderthal pada 55.000 tahun lalu. Kemungkinan pertemuan mereka berlangsung di Timur Tengah. Namun studi terbaru menunjukkan jika percampuran Neanderthal dan manusia modern berlangsung di Eropa.


Dilansir melalui
BBC
Ini Ritual 'Pernikahan Suci' Manusia Purba di Israel
, Rabu 24 Juni 2015, sekelompok tim ilmuwan telah mempublikasikan analisa gen purba manusia Eropa di jurnal Nature. Mereka diklaim sukses memisahkan dan mengurutkan material genetik dari sebuah fosil rahang manusia purba yang ditemukan di 2002. Fosil tersebut ditemukan di sebuah gua yang terletak di Romania sebelah barat daya.
Kulit Eropa Beda dengan Manusia Lain, Ini Penjelasannya

Dari penelitian ditemukan jika fosil itu lebih berkeluarga dekat dengan Neanderthal ketimbang homo sapiens (manusia modern). Gen individu Oase dari Neanderthal di fosil itu sekitar 6 sampai 9 persen. Ini merupakan jumlah terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagai perbandingan, saat ini, Eropa memiliki gen tersebut sekitar 2 sampai 4 persen
Perjalanan Dramatis Mencari Fosil Nenek Moyang Tertua Dunia


Seiring dengan DNA yang ada dari generasi ke generasi, beberapa segmen terbagi dan dikombinasi ulang. Hal ini menyebabkan materi genetik yang diwariskan dari satu nenek moyang menjadi selang-seling ke individu di bawahnya. Para ilmuwan menemukan DNA Neanderthal di fosil itu kemungkinan berasal dari nenek moyang Neanderthal empat sampai enam generasi ke belakang.


"Ini benar-benar temuan yang tidak terduga," ujar Prof David Reich, penulis jurnal penelitian itu, yang juga profesor di Harvard Medical School.


Bahkan Prof. Svante Paabo, dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman, mengatakan jika sebuah keberuntungan dan hal yang tidak terduga untuk bisa mendapatkan DNA dari seseorang yang berkerabat dekat dengan Neanderthal.


Analisa sebelumnya, dari gen manusia modern dan purba (DNA yang terdapat di dalam sel nucleus, sebagai cetak biru dari perkembangan seseorang) menunjukkan jika manusia modern kemungkinan besar langsung 'kawin' dengan Neanderthal, tidak lama setelah mereka bermigrasi dari luar Afrika.


Hal ini dibuktikan dari manusia sekarang yang berada di luar akar sub-Sahara Afrika, diklaim membawa sejumlah kecil persentase dari DNA Neanderthal. Hal ini kemungkinan terjadi sebelum manusia menyebar ke Asia, Eropa dan Oceania, terjadi perubahan beragam berdasarkan populasi tiap wilayah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya